Chapter 74

1509 Words

Wajah Ben berubah serius bercampur aduk saat memasuki ruang rawat sang ayah mertua. "Ditemukan, Amir ditemukan!" ujar Ben ketika membuka pintu ruang rawat Randra. Randra, Popy dan Adam yang berada di ruang rawat Randra menoleh ke arah Ben. Mata Popy memerah. "Ditemukan? Amir sudah ditemukan?!" Popy ingin menjerit di dalam ruang rawat. Ben mengangguk. "Ya. Popy, cucu kita Amir telah ditemukan." "Lalu … lalu bagaimana kondisi cicitku?" Randra bertanya, dia terlihat sangat senang saat mendengar sang cicit telah ditemukan. Wajah Ben berubah kikuk, entah bagaimana cara dia harus menjawab pertanyaan simpel dari sang ayah mertua. "Ini …." Ben terlihat susah untuk bicara. Waktu kota Jayapura. Seorang anak duduk di atas pundak seorang pria. Anak kecil berumur dua tahun sembilan bulan berte

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD