Selama 2 hari, Agam berada dirumah dan tidak kemana-mana. Zia menjadi orang yang paling cerewet, bahkan ia melontarkan ancaman kecil jika Agam tetap kekeh ingin keluar rumah. Akhirnya, Agam menurut daripada mendengar omelan panjang sang istri yang membuat kupingnya sedikit panas.
"Mau kemana?" tanya Zia.
Agam menunjukkan kantong plastik berwarna hitam. Tanpa dijelaskan, kantong plastik itu sudah menunjukkan dengan jelas kemana Agam akan pergi.
Zia mengikuti langkah Agam dari belakang. Kali saja sang suami punya rencana untuk kabur dengan alasan membuang sampah. Zia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Satu dua langkah terjadi. Helaan nafas Agam terdengar, padahal ia hanya membuang sampah tapi sang istri malah memantau dirinya dari belakang.
"Gue nggak akan kabur," kata Agam setelah
