BAB 8

2835 Words

Asha sudah mengganti pakaiannya dengan baju yang kering. Kini ia berada di dalam bus bersama Rendra sambil menunggu peserta yang lain. Mereka duduk di kursi kedua dari belakang. Merasa kepalanya kembali berdenyut, Asha menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi. “Masih pusing?” tanya Rendra yang duduk di sebelah Asha. Asha mengangguk. Ia memejamkan matanya berharap sakitnya tidak terlalu terasa. Rendra yang melihat hal itu menggirng kepala Asha dengan tangannya untuk bersandar di pundaknya. “Biar lebih enak,” ujar Rendra. Asha menganggukan kepalanya lalu mencari posisi yang nyaman. “Gue tidur di bahu lo gak apa-apa ‘kan? “It’s okay, Sha.” “Gue tidur ya, pusing banget.” “Iya.” Asha pun berusaha memejamkan matanya agar pusing di kepalanya bisa cepat reda. Beberapa menit kemudian napas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD