"Bocah tengik!" Teriak salah satu anggota berpenampilan pertapa yang saat ini sudah berada dekat pada posisi Pemuda berambut putih. Emosi nya memuncak saat melihat kondisi mengenaskan sang kawan.
Disisi lain, Sage Agung Serigala Putih yang sedari tadi hanya diam, terus menempel kemanapun Pemuda berambut putih bergerak, saat ini justru mulai kembali mengabaikan segala hal yang sedang terjadi di sekitar, tatapan mata Sang Sage, sepenuhnya terarah pada langit.
"Pertarungan yang terjadi saat ini, pastilah merupakan satu dari garis takdir besar! Kemungkinan harusnya akan kembali memicu kemunculan entitas misterius tersebut!" Gumam Sage Agung Serigala Putih. Semakin menambah ketajaman pada sorot matanya.
Hampir bersamaan dengan kalimat yang di gumamkan Sage Agung Serigala Putih untuk dirinya
