Rafael melambaikan tangannya dan tiba-tiba tatapan dinginnya mengarah wanita tua yang sedang meraung. Entah mengapa tiba-tiba dia melihat ada keanehan dari wanita itu. Namun, wanita itu menekan rasa cemasnya dengan terus berpura-pura menangis. Rafael memeluknya dengan erat. Sedangkan Adit memandang ke arah Fiona dengan tatapan rumit di matanya. Dia tahu bahwa ayahnya itu memiliki tempramen yang buruk tetapi pria tua itu tetap ayahnya. Adit menepis pikirannya tentang Fiona. ‘Tidak mungkin Fiona melakukan itu tetapi siapa yang melakukannya?’ “Aku percaya bukan dia pembunuhnya! Dia tidak mungkin melakukan ini! Ada yang tidak beres!” Adit berteriak pada semua orang tiba-tiba. Dia menyakini bahwa bukan Fiona pelakunya. "Kakak! Semuanya sudah jelas. Kenapa kamu masih membelanya?” Nadine ber