KERJA APA?

1161 Words
Momoi pun mengutarakan niatnya pada Aqilla. "Aqila gue sebenarnya mau bantuin lo. tapi gue bingung mau bantuin lo kayak gimana. lo mau nggak terima pinjaman duit dari gue? atau mau ikut kerja kayak gue? tapi gue bingung kalau lu ikut kerja kayak Gue. gue takutnya gimana ya. Em... pekerjaan gue berisiko banget. kalau lo tahu kerjaan gue apa dan lo bongkar ke semua orang. gue bakal di DO dan hidup gue bakal terancam. Jadi gimana? gue sendiri bingung gimana." Ujar Momoy panjang lebar dihadapan Aqila. Dirinya benar-benar ingin membantu Aqila tetapi dirinya sendiri masih bingung harus seperti apa. Aqila bengong mendengar perkataan dari Momoy. Aqila benar-benar tidak menyangka bahwa seseorang akan membantu dirinya bahkan menawarkan pinjaman uang kepada dirinya. ingin rasanya Aqila menerima bantuan pinjaman uang dari Momoy saat itu juga. tapi bagaimana nanti dirinya akan mengembalikannya. sementara dirinya saja masih dengan pekerjaan seperti ini. Mana mungkin dia sanggup mengembalikan pinjaman uang dari momoy. jangan-jangan nanti momiy malah ingin minta cepat dikembalikan. Biar bagaimanapun juga Momoy juga butuh uangnya bukan? karena itulah ragu-ragu Aqila untuk menjawabnya. Aqila sendiri sama sekali tidak mengetahui jika Momoi selama ini bekerja. karena itulah dirinya sama sekali tidak tahu pekerjaan Apa yang dilakukan oleh momoy. sepengetahuan dirinya hanya ada beberapa teman-temannya saja yang bekerja. itu pun sama seperti Aqila. bekerja paruh waktu di restoran, bekerja di mall, ataupun di tempat lainnya. bahkan ada juga yang bekerja di kantin kampus mereka. itu adalah pekerjaan paruh waktu yang mampu mereka kerjakan selama masih menjadi mahasiswa. "Ya Allah Moy makasih banget ya. Lo udah mau bantuin gue. tapi jujur aja moy, gue enggak bisa terima tawaran lo buat minjemin gue duit. Iya sih, jujur aja gue memang butuh banget duit hari ini. tapi nanti lo minta baliknya cepet cepet. Gue enggak punya uang buat itu Moy. jadi biarin aja dulu deh gue sementara ini usaha dengan cara gue sendiri. kalau soal kerjaan, gue sama sekali nggak tahu kerjaan apa yang lo maksud kan. emangnya selama ini lo juga kerja?" jawab Aqila menimpali pernyataan dari Momoy sebelumnya. Momoy menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar kemudian dirinya pun berkata kepada Aqila dengan lembut, "Aqila gue bener-bener tulus mau bantuin lo. gue enggak maksa loh buat cepet balikin duit gue. Tenang aja, bahkan sampai UTS nanti, tiba gue sama sekali gak bakal tagih duit itu sama Lo, jadi lo jangan pusing buat mikirin gimana caranya cepat-cepat balikin duit gue. oke? Satu lagi Aqila, Gue cuman kasih saran sama lo, mending lo cari pekerjaan yang lebih baik daripada Lo kerja di mall. bukan pekerjaan lebih baik sih, maksud gue ini soal gajinya lebih gede aja. yang seenggaknya biar bisa buat bayaran lo kuliah dan juga bayar kosan lo. Seberapa besar dan seberapa banyak sih gaji kerja di mall itu? apa lagi paruh waktu kayak lo. Lo tau sendirilah berapa duit buat kita bayaran setiap semesternya. belum lagi buat UTS. Ntar lagi bentar lagi UAS. kuliah 4 bulan itu bener-bener nggak kerasa. kilat banget. habis itu bakal ada semesteran baru. bahkan kalau ada semester pendek, yang nggak wajib sih emang, Tapi baiknya kita ambil juga. kalau nilai kita jeblok, kayak gue ya, pasti wajib dan kuduk, harus banget buat ngambil dong. duit lagi yang keluar kan? Jadi gimana mau nggak terima tawaran pinjaman duit dari gue? "Ujar Momoy kemudian kepada Aqila. Aqila cukup terperangah sekaligus sangat terkejut mendengar perkataan terus terang dari seorang teman bahkan seorang Momoy. Aqilla sama sekali tidak menyangka ada seorang teman dikampus ini yang menawari dirinya untuk pinjaman uang. "Gue nggak tahu Moy mesti cari kerjaan apaan saat ini. gue malah bersyukur si Bos mau menerima gue kerja di sana meskipun bener banget, Kayak lu bilang tadi, gaji gue sama sekali enggak cukup. gaji dari sana paling cukup buat makan, sama seenggaknya buat bayar separuh dari uang kosan gue. Gue sendiri bingung caranya gimana. tapi Moy balik lagi Gue nggak tahu harus kerja apalagi. setidaknya saat ini gue bisa berusaha dan setidaknya ada uang yang bisa gue hasilkan. Gue terima deh pinjeman duit dari lo Moy. Tapi nanti gue pinjam buat bayar satu semester ini aja.Buat bayar UTS biar gue pikirin lagi aja nanti gimana. Tapi beneran Moy ya, jangan cepat-cepat nagih utang ke gue!" Cecar Aqilla kemudian menerima bantuan dari seorang Momoy. "apa lo Yakin cuman buat bayar yang sudah semester ini aja? Mumpung gue masih pegang duit nih biar Mendingan Lo sekarang bayaran UTS daripada Lo ntar mikirin lagi gimana bayarnya? mikiran deh gimana?tanya momoi. "nggak usah dengan untuk bayaran Sekarang aja deh gue butuhnya kan yang bersaing cuman ini aja nggak usah tambah tambahin gue takutnya yang ada ntar gue malah keenakan lagi di bantuin terus sama lo kayak gini. Ntar aja mau Beneran deh gue ntar aja semoga aja masih ada rezeki lain buat gue nanti bisa bayaran lagi Pas UTS nanti ucap Aqila menolak secara halus harus dibantu jaga untuk bayaran ujian tengah semester nanti Momoy pun tersenyum ketika Aqilla akhirnya menerima bantuan pinjaman uang dari dirinya. "Siip deh. Gue ke ATM dulu ya. ntar gue balik lagi buat kasih ke lo. Masih ada waktu bentar. Kayaknya gue bakal telat masuk ke kelas. lo duluan aja ke kelas udah mau masuk nih. Gue ke ATM sebentar. nggak terlalu lama kok. gue juga naik motor. ya tenang aja, gue nggak bakal cepet cepet nagih ke lo kok. udah gue bilangin tadi kan? gue bisa nepatin janji kok. lo tenang aja." Ujar Momoy kemudian melangkah pergi menjauh dari Aqila. kemudian mencari motornya. lalu melaju ke motor yang tersebut kearah mesin ATM yang berada tidak Berapa jauh dari kampus mereka. Aqila memandangi punggung Momoy yang menjauh dari dirinya. lalu mengendarai motornya menuju ke luar kampus untuk menuju mesin ATM mengambil uang yang telah disepakatinya untuk dipinjam sementara waktu ini oleh Aqila. Aqila benar-benar sangat berterima kasih kepada teman kampusnya itu. Aqilah benar-benar tidak menyangka bahwa seorang teman, bahkan seorang Momoy yang terlihat sangat cuek itu saat ini menawarkan bantuan kepada dirinya. Aqila sendiri Memang terkenal tidak memiliki seorang teman dekat satu pun juga dikampus. bukan berarti akila yang tidak memiliki teman sama sekali, ada beberapa orang yang suka mengajaknya mengobrol apalagi jika ada tugas. tetapi Aqila bukanlah seorang yang suka berlama-lama di kampus tanpa ada tujuan. akila sendiri sama sekali tidak memiliki ekskul apapun selama 5 semester berada di kampus Ini. Aqila lebih suka pulang ke rumah jika sudah selesai di kampus. setelah selesai kelasnya di kampus dirinya pasti akan segera pulang. hanya sekali ke perpustakaan. itu pun bila ada keperluan mendesak mengenai tugas kuliahnya. Bantuan dan tawaran dari Momoy sangat berarti bagi Aqila. tetapi sepanjang perjalanan menuju kelas berikutnya, Aqila pun memikirkan perkataan dari Momoy sebelumnya tentang pekerjaan dari Momoy. Pekerjaan apa sebenarnya yang dilakukan oleh Momoy. Sehingga jika dirinya membocorkan pekerjaan itu maka dirinya akan sangat beresiko sekali dikeluarkan dari kampus Ini. Aqilla benar-benar penasaran dengan pekerjaan tersebut. Tetapi kepada siapa dirinya bertanya. Entahlah. sudah lebih baik di lupakan saja keingintahuannya tersebut. Toh pula, tidak ada gunanya juga Mengetahui pekerjaan Apa yang dilakukan oleh Momoy.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD