Seperti biasanya, meski sedang manggung di luar kota Bara tetap pulang selepas pertunjukan selesai. Tidak peduli pukul berapa, ia harus berada di samping Vivi saat istrinya membuka mata. Apalagi kalau hanya di dalam kota seperti sekarang ini. Begitu band-nya menyelesaikan penampilan mereka, Bara langsung pamit pulang. Jalanan yang sepi karena sudah dini hari membuat mobil Bara dapat melaju kencang meninggalkan arena pertunjukan. Tak sampai dua jam perjalanan Bara sudah tiba di rumahnya. Gelap dan dingin. Itu yang dirasakan Bara begitu kakinya menginjak ruang tamu yang tanpa penerangan. Padahal biasanya Vivi tidak pernah mematikan lampu di ruang tamu sebelum ia pulang. Bara mendesah frustasi, seberapa besar kemarahan Vivi padanya sampai-sampai istrinya seolah tidak peduli lagi pada karir