Belenggu 58

1177 Words

Ponsel Lizzie berdering di atas meja nakas. Ia berlari dari arah balkon dan meraih benda itu dan melihat si penelpon. 'Daryl?' Seringai sinis terbit di bibirnya kemudian ia menekan fitur jawab dan mendekatkan ponsel di dekat telinga. “Lizzie,” sapa Daryl dari seberang. “Aku sudah bilang jangan hubungi aku!” jawab Lizzie setengah berbisik sembari mengawasi pintu kamar mandi, dimana suaminya sedang berada. “Kau sudah melakukan apa yang aku minta?” tanya Daryl di ujung telepon. "Dasar sialan! Kau ingin aku membunuh bayi dalam rahim Enid?" "Maka serahkan Enid, aku akan melakukan tes DNA tanpa menyakiti bayi dan ibunya." "Tidak. Siapa yang percaya denganmu sekarang. Kau penipu!" "Lizzie aku sedang berada di batas kesabaranku." Ucap Daryl penuh penekanan. “Tunggu sampai bayi i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD