Belenggu 48

1310 Words

Lizzie mematikan mesin mobil merogoh ponsel dari dalam tas kemudian menghubungi pelayan. Lizzie menyentuh perut datarnya dan kemudian memaki diri sendiri karena terlalu serampangan. Seharusnya ia membawa perut palsu itu kemana pun pergi. Panggilan telepon dari nya belum kunjung diangkat pelayan, ia berdecak marah dan kembali mengulangnya. “Halo, Nyonya.” sapa pelayan di ujung telepon, suaranya serak khas orang bangun tidur. “Tuan ada di rumah?” tanya Lizzie untuk memastikan. “Benar nyonya,” Lizzie menggenggam erat stir mobil. 'Habislah kau Lizzie.' “Dari jam berapa?” tanya Lizzie, menatap lurus ke depan. “Tuan sudah cukup lama di rumah, Nyonya.” jawab pelayan. “Tuan bertanya tentang aku kenapa tidak di rumah?" Selidik Lizzie. "Tidak Nyonya." "Baiklah, jangan katakan padany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD