[14]. Something Scary.

1903 Words
Elena menarik nafasnya dengan panik. Orang-orang yang disebutkan Arcturus tadi tentu saja bukan orang yang baik, apalagi deskripsi mereka tentang jubah hitam panjang serta topeng perak yang menutupi seluruh wajahnya. Semua orang ketakutan dalam hati mereka. Siapa yang tidak akan takut mendengar penjelasan tentang mereka?? Orang yang bisa membunuh dengan mudah di hutan mistis ini tentu saja pasti orang dari golongan dan status tertentu di Underwold. Apalagi mereka berani mengendarai kuda hantu tengkorak dalam komplotan tanpa takut tersesat di hutan ini! Dalam sekali pandang pun mereka tahu, orang itu pasti bukan orang yang mudah. Orang-orang itu punya semacam kepercayaan diri yang tinggi dan menganggap hutan ini bukanlah sesuatu yang pantas ditakuti! “Kita harus segera bersembunyi dari sini! Kalau tidak kita akan terkepung diantara orang-orang itu” Nael berujar dengan nada serius. Noya mengangguk mengiyakan, “Ya, aku setuju. Mari kita pergi lebih jauh dari sini dan mencari tempat yang lebih aman. Dugaanku kita harus bersembunyi lebih jauh, jika terlalu dekat pasukan itu akan mudah menemukan kita!” Noya bersiap mengambil tali ajaib di kopernya. Tali ajaib ini berfungsi sebagai penanda apabila mereka bepergian ke hutan yang mana bisa saja membuat mereka tersesat dengan mudah. Untung saja tali ini bersifat tidak terlihat, asalkan di taruh di tempat tersembunyi agar tidak ada yang menyadari itu. Tapi entah kenapa Noya merasa cara ini tidak akan efektif sama sekali. Mengingat kuda itu sendiri punya penciuman yang sangat tajam! “Aku tidak mengenal tempat bersembunyi terdekat dari sini!” Ujar Nael dengan menyesal, “Selama aku ke sini aku belum pernah bersinggungan dengan kelompok mana pun! Sekalinya bertemu dengan penghuni di sini pun, auranya tidak ada yang semematikan seperti kelompok itu!” Dan Nael akan menganggap itu sebagai keberuntungannya! Sungguh beruntungnya dia, selama mendapat detensi dirinya tidak pernah bertemu sekelompok topeng perak ini. Yang dia temui tidak seberbahaya itu. Orang-orang itu bukan orang yang membiarkan orang lain untuk pergi dengan mudah. Nael merasa tidak nyaman, saat kelompok itu mengeluarkan nafas dari mulutnya. Terasa seperti aroma kematian yang menguar kuat! Apakah kelompok itu berhubungan erat dengan kasus yang mereka tangani saat ini? Perempuan itu bahkan mengatakan ada yang tidak beres di hutan ini. Wanita itu hanya mengatakan, mereka menghadapi situasi serius dengan orang yang datang tiba-tiba lalu membunuh bebe orang yang dilewatinya lalu mengambil pusaka milik klan tersebut. Lalu pusaka apa yang membuat sekelompok orang itu tampak sangat ingin merebutnya? Dia tidak salah mengerti bukan, itu mungkin sesuatu yang berhubungan dengan mantra kuno atau sejenisnya? Beberapa orang mungkin tidak tahu betapa banyaknya ramuan-ramuan, mantra kuno, alat kuno untuk melakukan semacam persembahan. Karena itu dianggap sebagai praktik ritual. Nael sendiri telah menghadapi beberapa macam detensi selama 99 tahun hidupnya, Argus selalu saja membuat dirinya terlibat dengan segala urusan dunia bawah! “Aku curiga ini pasti seseorang yang terlibat dengan misi kita!” Nael mengambil tablet tugasnya, dengan cekatan dia segera menelusuri hasil wawancaranya kemarin dengan wanita itu. Lokasinya sepertinya berada di hutan bagian dalam. Tentu saja itu mudah untuk dilalui asalkan mereka tetap mengikuti jalan setapak itu, namun jika tadi mereka tetap melanjutkan perjalanan, mungkin saja saat ini mereka akan bertemu orang-orang bertopeng itu. Bersyukurnya dia karena telah waspada! Jika tidak meraka akan mati lebih cepat hari ini! Nael punya tebakan jelas di hatinya. Kemungkinan besar, orang bertopeng itu memang dari dalam hutan. Atau mungkin, mereka tidak pernah tinggal di sini! Dia membelak ngeri, orang bertopeng itu tidak mungkin datang dari daerah dalam dekat dengan bekas peradaban bukan? Bekas peradaban kaisar Morx dan Raja Vampir, Aleu Heirt Franz yang ditinggalkan hampir berabas-abad yang lalu! Hanya sedikit orang yang bisa mencapai area terlarang itu. Bahkan penghuni lainnya yang tinggal di hutan ini, tidak ada yang berani menginjakkan kaki di tanah yang dianggap suci oleh bangsa vampir ataupun Elf. Tanah bekas peperangan mereka, atau tanah yang dianggap sebagai tanah milik Morx yang ditinggalkan. Dan tanah milik klan vampir yang agung. Ada sebuah desus-desus yang mengatakan, bagi mereka yang datang ke tanah Morx ataupun Franz, tanah yang sepatutnya tidak bisa dikotori oleh darah makhluk lain. Maka kamu akan mati binasa di sana tanpa bisa kembali lagi ke luar. Untung saja mereka tidak pernah berniat mengunjungi kastil suci kedua bangsa itu. Mengunjungi tanah Morx sama saja bunuh diri, mengingat masih ada beberapa elf mendiami tempat itu meski tanahnya sudah menjadi tanah mati. Lalu ke tanah Franz? Mereka akan mati nanti, melihat vampir berdarah dingin di situ ialah kesialan mengerikan! Karena vampir di daerah situ jelas saja merupakan vampir pemburu! Mereka akan mati setelah 3 menit menginjakkan kaki di tempat itu. Vampir pemburu jelas saja merupakan vampir aktif meghisap darah. Ditambah tidak ada hukum yang mengikat daerah hutan mistis ini, pasti membuat beberapa vampir merasa lebih bebas melakukan apapun yang mereka suka. “Apakah ada semacam gua tersembunyi di dekat sini” Ujar Justin cepat-cepat. Nael menggeleng tidak yakin, bagaimanapun dia tidak pernah mengalami situasi seperti ini di masa lalu, “Aku tidak yakin, hutan mistis sangat luas dan punya beragam makhluk hidup di dalamnya. Aku mending memilih untuk menghindar bersinggungan dengan mereka” Elena panik seketika, “Lalu kita bisa lari saja bukan?? Yang terpenting menjauh secepatnya! Aku sangat panik sekarang menyadari mereka bisa datang ke lokasi kita dengan cepat! Jika kita terus diam itu justru membuang-buang waktu kita untuk bersembunyi!” Justin bersiap mengambil tali ajaib, benar apa kata Elena. Mereka harus bergegas untuk bersembunyi, apalagi kata Nael dan Arcturus. Orang ini tidak mudah untuk dihadapi. “Ya... Kita akan pergi dengan cepat okey. Pastikan kalian harus berlari dan jangan buat suara panik atau rasa ketakutan! Itu akan membuat makhluk sekitar sini menyadari ketakutan kita. Juga ikuti jalannya, jangan sampai terpisah!” Mereka semua mengangguk menyetujui, ketujuhnya segera berjalan menghindar dari jalan setapak dan memilih untuk belok kanan, dalam sunyinya hutan mereka hanya bisa fokus pada suara tapak kaki mereka sendiri. Nael berjalan paling depan memimpin, entah jalan apa yang dia ambil yang pasti dirinya hanya berlari mengikuti instingnya saja. Justin serta Noya dengan sigap berlari sembari melempar tali ajaib ke sudut semak yang tidak terlihat. Ajaibnya keduanya itu tampak sangat terkoordinasi dengan baik. Mereka berlari menembus semak belukar atau pohon-pohon yang akarnya mencuat di tanah. Kali ini semuanya hanya bisa pasrah tak kala menyadari betapa jauhnya mereka berlari semakin menjauh dari jalan setapak yang ada. Tak terkecuali Elena. Dia juga dengan panik terus berlari, kenapa misinya kali ini harus berbahaya? Bahkan Delian yang tampak tidak terlalu baik dalam aktivitas fisik pun ikut berlari menyamai langkah Nael serta Arcturus yang berada di posisi paling depan. Nael dan Arcturus berhenti sejenak, membuat kelima orang lainnya juga ikut berhenti. Nael menatap ke sekeliling hutan yang tampak asing baginya. Dia melirik ke persimpangan dengan bingung. Apakah dia tetap lurus atau berbelok saja? “Sial, kenapa berhenti” Umpat Justin dengan nafas tersengal-sengal. “Jalan apa yang harus kita tuju huh! Demi Hades aku tidak tahu jalan apa yang harus kita lewati kali ini!” Umpat Nael membalas. Semua tempat tampak asing, sangat berbeda dengan suasana di dekat jalan setapak tadi. Itulah yang membuat dia berpikir, apakah mereka masih dalam hutan yang sama? Hal yang paling ditakutkannya ialah mereka tersesat terlalu jauh dan berakhir dengan bertemu makhluk mengerikan di hutan ini! “Ambil jalan sesuai insting saja!” Setelah mengatakan itu Arcturus segera berlari ke arah kiri. “Demi tuhan aku akan membunuh freaking Arcturus jika berani menyesatkan kita” Umpat Elena dengan nada membunuh. “Lupakan, kita sudah terlanjur tersesat, yang perlu kita lakukan saat ini hanyalah mencari tempat persembunyian yang mungkin bisa kita gunakan sementara waktu! " Setelah mengatakan itu Justin segera pergi berlari mengikuti Arcturus. *** Mereka sudah berlari dengan sekuat tenaga, dan entah kenapa Nael selalu merasa ada suara tapak kaki kuda dari kejauhan. Awalnya suaranya hanya terasa samar-samar, alias dia mendengarnya setiap beberapa menit sekali. Namun baru-baru ini, Nael merasa suara itu semakin jelas dan jarak suaranya pun semakin kuat di telinga tajam Aenosnya. Suara-suara itu datang dan pergi begitu saja. Apakah kini pasukan itu semakin dekat dengan mereka?? Membayangkan itu membuatnya panik seketika. Siapa yang akan mengira pasukan itu sangat mudah menemukan kelompok mereka? Bahkan ketika mereka sudah berlari berusaha menghindari jalan setapak! Nael berhenti mendadak, telinganya kini tampak berdengung sejenak. Beberapa saat rasa sakit itu membuatnya hanya bisa terduduk lemah di atas tanah. “Nael apa yang terjadi” Arcturus segera berhenti lalu berjalan ke arah Nael dengan khawatir. Nging Nging Nging Dia memegang telinganya yang sedari tadi mendengung dengan lemah. Delian yang bertugas sebagai Dokter segera datang, dia mengecek kening Nael dengan seksama. “Tidak panas. Apakah kamu merasa pusing yang hebat di kepalamu? Rasa pusing hingga telinga berdengung??” Tanyanya sembari membuka koper peralatan obat miliknya. Nael yang tidak kuat untuk berbicara hanya bisa menganggukkan kepala saja. Delian segera mengobrak-abrik beberapa obat, untung saja dia membawa obat itu kemarin tanpa sengaja. Namun yang tidak dia sangka, obat itu akan berguna untuk saat ini! Bungkus berwarna oranye berbentuk tablet terlihat, Delian segera membuka bungkusnya lalu menyerahkan tablet berbentuk lingkaran kepada Nael serta memberinya air putih. Nael segera menenguk obat itu dalam sekali minum. Perlahan-lahan rasa sakit serta dengungan menyakitkan di telinganya tampak lebih baik. “Apakah kamu baik-baik saja??” Arcturus berkata dengan nada khawatir. Sangat jarang dia melihat sahabatnya sakit secara tiba-tiba, apalagi saat perjalanan seperti saat ini. Nael mengangguk, pada dasarnya dia kini tidak dalam kondisi baik. Entah apa yang terjadi, yang pasti dia merasakan rasa tidak enak datang tiba-tiba menghampiri tubuhnya. “Kuda itu akan datang tiba-tiba” Nael berkata tiba-tiba membuat semua orang membelakan mata seketika. “Apa kamu gila?!” Teriak Julian dengan suara yang tidak keras, jika dia benar, suara sekecil apapun akan terdengar dengan mudah di telinga komplotan orang itu! “Aku tidak gila! Aku mendengar suaranya. Tapi posisi mereka saat ini kemungkinan mendekat ke arah kita! Awalnya aku hanya samar-samar mendengar itu, tapi lama kelamaan aku tahu mereka akan semakin dekat” Julian menatap balik ke arah Arcturus, “Arcturus apakah kamu juga mendengarnya saat ini?” Tanyanya serius. Arcturus terdiam sejenak, dengan wajah serius dia mencoba menajamkan pendengarannya. Semua orang tidak berani berbicara, mereka membiarkan Arcturus punya waktu untuk mendengar lebih jelas tentang suara yang mendekat itu. Arcturus terdiam, meresapi suara sunyi hutan. Awalnya dia bisa merasakan suara desing angin serta gesekan pohon di telinganya. Beberapa saat dia akan mulai mendengar suara air mengalir yang tampak konstan di kejauhan, suara kicau burung tampak terdengar bahagia di telinganya. Hingga... Suara tapak kaki kuda serta suara seruan beberapa orang yang menggunakan bahasa aneh mulai terdengar di telinganya. Sangat jauh-jauh-jauh hingga rasanya itu semakin terdengar jelas di telinganya. “Aku mendengarnya juga!” Arcturus menunjuk ke arah di mana suara itu semakin kuat. “Mereka akan datang dari arah situ” Julian menatap Arcturus dengan tidak percaya, “Apakah itu benar? Berapa lama hingga mereka bisa sampai ke arah kita??” Julian tidak pernah mendengar ada sebuah organisasi rahasia selama dia bekerja di kementerian. Kadang atasan akan memberinya tugas untuk mengatur arsip rahasia dari waktu ke waktu. Itulah yang membuatnya tahu lebih banyak hal-hal gelap yang pernah terjadi di kementerian. Hidupnya kadang dihabiskan untuk membaca berpuluh-puluh buku dengan kertas menguning. Namun, orang-orang bertopeng yang datang ke hutan ini bukanlah sesuatu yang harus disepelekan begitu saja! Dan jujur saja, deskripsi ini tidak pernah dia temukan selama dia membaca buku-buku arsip kementerian! “Itu seperti yang dikatakan oleh Nael tadi” Ucap Arcturus dengan nada serius Dia lalu menatap ke depan dengan linglung, "Aku rasa 10 menit sampai ke sini bukanlah masalah sama sekali"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD