“Aku tau kau sudah menentukan keputusan.” Ratu Annetha memasuki ruang kerja Raja George dan meletakkan kopi yang selalu Raja George pesan untuk menemaninya kegiatannya di ruangan ini. Raja George hanya melirik sekilas kemudian kembali fokus pada berkas di tangannya.
“Seharusnya kau segera mengumumkannya. Aku tidak tenang kedua putraku berebut tahta lebih lama lagi.”
Raja George menutup berkasnya. Ia kehilangan minat karena ucapan Annetha.
“Tanggalnya sudah ada. Kita cukup menunggu hingga waktu itu tiba.”
“Jika kau sudah menentukan keputusan, untuk apa mengulur waktu. Siapa pun yang kau pilih, akan lebih baik jika segera mengumumkannya.”
“Berhentilah mengomentari keputusan apapun yang aku ambil, Annetha.”
“Aku baru berkomentar hari ini. Setelah bertahun-tahun aku selalu diam.”
Ratu A
