the Decider

the Decider

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
dark
others
tragedy
heavy
male lead
multiverse
another world
rebirth/reborn
supernatural
asexual
like
intro-logo
Blurb

Penulisan ulang konsep dunia-

Dunia telah mencapai tahap akhir, dimana jumlah kehidupan yang tersisa dari seluruh manusia di bumi hanya tersisa sedikit. Seorang pria yang telah mengamati seluruh jalannya akhir dunia ini, mengalami suatu hal dan lahir kembali di dunia yang sepenuhnya memiliki konsep yang berbeda.

chap-preview
Free preview
Akhir dari awal
-12 April 2028- Hari dimana 85,714286% dari 8.193.474.936 umat manusia di bumi binasa. Neraka hidup, kiasan yang tepat untuk digunakan demi menjelaskan segala sesuatu yang terjadi sekarang ini, yang disebabkan oleh suatu hal yang tidak berguna, yaitu peperangan, dan terlebih lagi dengan skala yang sangat besar. Ya, semua orang yang mengalami ini tentunya akan setuju, mengapa hal itu disebut dengan neraka. Rudal dilepaskan dimana-mana. Radiasi yang dilepaskan dari radioaktif bom nuklir menyebabkan dampak yang amat buruk bagi manusia. Rumah sakit sudah tidak dapat menangi semua ini sehingga korban meningkat jauh. Banyak tangisan terjadi dan para orang tua hanya bisa meratapi apa yang terjadi. Rakyat meraung-raung kepada pemerintah tetapi para penguasa itu hanya menutup telinga mereka. Ini bukanlah sekedar pembantaian semata atau genosida oleh suatu pihak. Lebih tepat untuk rasanya untuk disebut kebodohan. Jumlah ini terus mengurang dan akan terus mengurang, hingga musnah seluruhnya. Timur melawan barat, barat melawan barat, dan timur melawan timur. Arah dan tujuan peperangan ini sudah sangat jelas. Yang mereka inginkan dan yang akan terjadi hanyalah kemusnahan spesies manusia, tidak akan ada pihak yang menang dan pihak yang kalah. Nilai kehidupan sudah terlalu rendah, manusia manapun telah kehilangan harga dirinya. Harga diri tersebut bahkan lebih rendah dari uang, yang bahkan efesiensi nilai mata uang juga terlalu rendah. Mencari makanan sudah sesusah mencari material-material langka di bumi. Hal ini disebabkan tidak lain, tidak bukan adalah penguasa itu sendiri dan pada elit-elit global. Hasrat akan kekuasaan secara ekonomi, politik, dan militer, serta kecemburuan akan sumber daya milik pihak lain menyebabkan hati mereka cemas. Saling menyebarkan keburukan dan berita kebencian yang tidak ada habisnya. Semua orang saling mengolok dan merendahkan satu sama lain. Pembunuhan kini kian semakin bertambah. Apakah kau bertanya, mengapa tidak mungkin terjadi perdamaian? Tidak ada, mereka tidak mengenal itu, tidak satupun negosiasi yang terjadi, dan karena apa? Itu jelas karena mereka semua adalah mahkluk egois. Sejak awal manusia adalah makhluk yang hanya mementingkan diri sendiri dan menganggap diri atau kelompok mereka yang paling benar, sehingga bagi mereka 1 atau 2 nyawa yang melayang bukanlah masalah. Dan dengan begitu nyawa manusia sudah tidak ada artinya. Benar-benar menggelikan. Yah, walapun aku tidak mempunyai sedikitpun hak untuk mengeluh tentang itu. Memang, aku sangat membenci kematian, tetapi aku juga telah merenggut nyawa banyak orang. Aku membenci kehidupan dan juga membenci kematian, tetapi pada saat yang sama aku juga mencintainya. Memberikan kematian dan menjaga kehidupan adalah hal yang sama, dan hanya dapat diberikan untuk orang yang pantas menerimanya. Kalau begitu peranku ini apa? Malaikat? Iblis? Ataupun dewa kematian? Akupun tidak mengetahuinya, dan tidak memiliki niat untuk mencari tahu. Tetapi, tidak, aku memang cukup penasaran, jadi mari kita bahas itu. Kehidupan dan kematian. Mengapa aku tidak mengenal kedua kata ini? Dalam pikiranku, aku jelas mengenalnya, pasti. Tapi hatiku tidak begitu. Tentunya kehidupan dan kematian sudah sangat kita kenal, bukan? Kedua hal ini sangat berlawanan dan sangat sesuai dengan konsep dunia ini. Konsep atau teori atau lebih tepatnya pandangan itu adalah "putih dan hitam", yang dalam bahasa Inggris adalah "white and black", dan dalam bahasa latin adalah "niger at albus". Kedua warna ini selalu mengartikan atau mewakilkan hal-hal yang bertolak belakang dan saling berlawanan. Putih yang merupakan salah satu aspek keseimbangan yang berarti kebaikan, kesederhanaan, cahaya, terang, kemurnian, kesucian, kepolosan, kekosongan, bahkan kesempurnaan. Dan aspek keseimbangan lainnya yaitu hitam yang berarti keburukan, kesuraman, gelap, kejahatan, kekuatan, kemisteriusan, ketakutan, dan juga kematian. Mari kita rangkum kedua hal ini dengan kata "positif dan negatif". Hmm, pandangan mengenai kedua ini sedikit tidak adil, sepertinya? Maka kita ambil contoh yang lebih jelas di dalam konsep Yin-Yang, yang merupakan konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan orang-orang untuk menjelaskan suatu sifat kekuatan yang saling berlawanan tetapi tetapi justru berbubungan karena saling membangun dan melengkapi satu sama lain. Dalam pengertian ini saja kita sudah bisa dapat mengerti sifat apa yang terkandung di dalamnya, yaitu keseimbangan. Kita di giring untuk melihat berbagai pandangan akan Keseimbangan antara hidup dan mati, karena seseorang yang hidup pasti akan mati kemudian benih baru akan muncul, dan saat seseorang mati barulah ia menjalani kehidupan yang sebenarnya. Lalu konsep ini berlanjut lagi di kehidupan sebenarnya tadi yaitu pada surga dan neraka, sebuah konsep yang berlawanan lagi yang memiliki sifat sama. Nah, ini juga sedikit membuatku merasa bingung, atau juga mungkin semua orang di dunia ini. 'Kalau begitu untuk apa aku dilahirkan, jika ada kehidupan lain setelah kematian?' Kira-kira seperti itu. Walaupun tidak pasti dan tidak mungkin untuk terbukti secara ilimiah, hal ini tidak membuat orang untuk berhenti percaya dan menjadi begitu bersemangat untuk mencapainya Kalau begitu bagaimana denganku? Hmm, lewati saja, hal ini masih samar-samar bagiku. Begitulah, dari konsep awal ini, banyak konsep berlawanan lain yang tercipta, yang salah satunya adalah kehidupan dan kematian tadi. •Putih dan hitam. •Positif dan negatif. •kehidupan dan kematian. •Awal dan Akhir. •Cinta dan benci. •Bakat dan kerja keras. •Kemenangan dan kekalahan. •Ketulusan dan kecurangan. •Kebaikan dan kejahatan. •Bodoh dan cerdas. •Kesetiaan dan penghianatan. •Kebahagiaan dan penderitaan. •Kekacauan dan kedamaian. •Ketakutan dan ketenangan. •Keberuntungan dan kesialan. •Keadilan dan ketidakadilan. •Sebab dan akibat. Nah, setelah sebanyak ini mengoceh, apa pekerjaan sebenarku? Seorang freelancer tentunya. Tentu saja tidak, bodoh. Aku seorang pembunuh. Sudah mengerti, bukan? Lupakan itu, sekarang kita akan kembali ke permasalahan pada kata pengantar awalku. Perang dunia ke-III atau yang dikenal dengan World War 3. Perang ini dimulai 7 bulan lalu. Krisis global pada saat itu menyebabkan banyak orang yang kehilangan kewarasannya. Perkembangannya sangat cepat, dan sudah banyak negara yang tumbang. Perkembangan teknologi dan senjata pemusnah massal yang ada membuat perang ini menjadi sangat mengerikan. Aku akan membahas ini nanti lebih lanjut, jadi tunggu saja. Yah, Saat ini aku sedang berada di Washington, D.C., Ibukota Amerika Serikat. Aku berkewarganegaraan Indonesia tetapi justru jarang menetap di sana. Jika kau bertanya tentang keadaan negara itu.... itu hancur lembur. Sejak perang besar-besaran ini dimulai, aku selalu berpindah-pindah tempat. Yang kulakukan adalah mengamati perkembangan perang ini. Hal itu sangatlah mudah karena jaringan informasi yang sangat luas yang dapat diakses olehku dengan mudah. Menjadi pengamat sangatlah menyenangkan, kau tahu? Sejak sistem fiat money yaitu dollar berganti menjadi dinar emas, invasi kecil yang semula ada makin menjadi-jadi. Hal ini telah didukung oleh banyak negara dan tentunya didukung juga dengan datangnya bencana lain. Bencana tak terduga seperti badai magnetik yang disebabkan oleh matahari menyebabkan terjadinya kiamat internet yang justru semakin mendukung untuk terjadinya invasi besar. Kekeringan dan pemanasan global mengikuti setelahnya, El Niño dan La Niña secara global, bahkan mencairnya es di kutub utara dan selatan, serta inflasi yang disebabkan instabilisasi nilai mata uang baru tersebut. Semua ini mendorong munculnya krisis global secara ekonomi dan mempengaruhi aspek penting tiap negara lainnya. Jadi bukan karena perang dunia terjadi yang akan menyebabkan krisis global, justru krisis global itulah yang menyebabkannya. Tentunya, aku sudah menduga itu. China yang sebelumnya disebut-sebut akan menguasai ekonomi dunia sudah memulai invasinya secara terbuka. Nah kan, negara tirai bambu ini benar-benar luar biasa, sungguh. Saat pengaruh Amerika sudah menghilang, mereka menjadi bebas bergerak. Dan salah satu target mereka adalah Indonesia itu sendiri. Tidak, sebenarnya sejak dulu sudah ditargetkan, bukan? Lokasi Indonesia sangatlah strategis, terutama pada kepulauan Natuna. Perairan laut Natuna Utara pada kepulauan Natuna merupakan zona ekonomi eksklusif milik Indonesia yang awalnya milik China dengan nama laut China Selatan. Wilayah tersebut diperbutkan banyak negara. Tidak mungkin, bukan? Untuk memilih tidak mengsengketa wilayah ini, terutama ketika masa perang sudah dekat. Pertama, potensi akan pakan ikan yang luar biasa. Dalam krisis global ini pakan adalah hal utama dan karena yang kita bicarakan sekarang adalah Indonesia, pakan selain ikan pasti tersedia sangat banyak. Aku tidak mengerti kenapa Indonesia tidak dapat memanfaatkan faktor ini. Jika mereka menggunakannya dengan benar, mungkin saja negara ini akan menjadi menakutkan. Tetapi semua perubahan di dunia yang terjadi justru berakibat buruk bagi Indonesia. Pemerintahan Indonesia sedang dalam kondisi normalisasi, pembangunan besar-besaran dan perpindahan Ibukota, serta pergantian pemimpin baru membuat pemerintahan tidak siap akan akan hal ini. Selanjutnya, yang kedua, adalah potensi akan harta luar biasa yang terpendam di dasar lautnya, yaitu minyak dan gas bumi. Aku mengingat, jika tidak salah, total kasar dari minyak bumi yang ada di Natuna adalah 8 miliyar baler dan sekitar 222 triliun kaki kubik blok gas bumi. Memonopoli sumber daya ini akan sangat menguntungkan, karena itulah China mengincarnya. Dan terakhir, yang mungkin ini merupakan alasan terpenting, walaupun hanya lanjutan dari dua poin di atas. Karena sumber daya itu, wilayah ini menjadi sangat penting, akan tetapi terdapat keuntungan dari menguasai wilayah ini. Bisa dibilang merupakan "kunci kemenangan". Pengaruh AS yang mengurang dan karena sebelumnya Natuna Utara ini adalah pintu masuk penting bagi AS ke samudra pasifik di bagian barat, menguasai wilayah ini adalah awal yang baik dalam hal letak basis militer. Menguasai wilayah ini sama saja dengan menguasai samudra pasifik. Apakah Indonesia tidak dapat mempertahankannya, katamu? Tidak mudah bagi Indonesia untuk mempertahankan wilayah ini, dengan China adalah negara dengan kekuatan militer setara atau mungkin diatas AS dan Rusia. Nah, walaupun mendapat dukungan dari negara kuat seperti Jepang dan Australia ataupun Amerika itu sendiri, negara ini tetap jatuh dan menjadi salah satu pusat perang. Salah satu? Ya. Konflik yang sudah terjadi 10 tahun belakangan terus melebar dan setelah semua faktor yang kusebutkan terjadi, konflik tersebut pecah dan meluas. Terdapat pusat perang lainnya yang sebelumnya sudah menjadi tempat peperangan. Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, yang bahkan bocah saja dapat mengakses informasi tersebut, tepatnya di Suriah. Amerika Serikat, Nato, persemakmuran Inggris, Australia dan pendukungnya, melawan Suriah, Iran, Syiah Lebanon, dan Yaman yang didukung penuh oleh Rusia. Konflik antara Taiwan dan China sebelumnya, China dengan India, China dengan negara-negara Asia Tenggara, dan Korea Utara dengan Korea Selatan memperkeruh suasana atas perang yang sudah terjadi. Seperti yang kubilang di awal, timur melawan barat, barat melawan barat, dan timur melawan timur. Negara-negara non-block terkena dampak yang tersebar akibat peperangan ini. Bahkan negara netral tidak bisa lepas dari dampak tersebut. PBB? Organisasi itu telah jatuh dan kehilangan pengaruhnya. Mereka tidak bisa mencegah peperangan ini dan itu karena adanya senjata pemusnah massal. Senjata pemusnah massal sudah menyebar sejak perang dunia ke-II. Perang senjata kimia, senjata bioligi, senjata nuklir, dan rudal misil yang diluncurkan benar-benar mengerikan mengingat dampaknya yang luas. Dampak dari senjata-senjata itu membuat bumi sudah tidak layak untuk dihuni. Jadi mungkin ini saatnya kita menuju Mars? Mungkin saja untuk pergi menuju Mars karena terjadinya mutasi pada manusia yang tersisa, termasuk aku. Yah, kau benar, tidak ada hubungannya dengan itu. Mari kita melanjutkannya. Sekarang, coba saja kau bayangkan, penggunaan senjata nuklir yang sudah menyebar dan setiap dampaknya seperti pada Hiroshima dan Nagasaki, tidak-tidak, ini melebihi itu. Negara-negara Asia adalah negara yang terdampak paling buruk. Oh, benua Afrika juga. Konflik sda sudah terjadi sebelumnya di dua benua ini, karena itulah mereka yang terdampak paling besar dan juga karena banyak dari mereka adalah anggota gerakan Non-block. Benua Eropa secara penuh mendukung Amerika dan sekawanannya, dan entah mengapa China juga mendukung pihak lain. Negara-negara yang diprediksi akan aman, ya sebut saja negara netral atau negara indah seperti Swiss, Trivalu, Chili, Irlandia, Islandia, atau mungkin negara terfavorit kita New Zealand juga terpaksa terdampak ini. Meskipun secara tidak langsung, tapi yang dibicarakan disini adalah senjata pemusnah massal. Tidak terdengar tawa kebagiaan, hanya tangisan dan ratapan. Tidak, bahkan tidak ada tangisan dan ratapan, ini sunyi. Suara hewan dan binatangpun begitu, tidak terdengar sedikitpun. Saking sunyinya, aku merasa itu menjijikan. Kesunyian ini disebabkan oleh akhir dunia yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Akhir dunia, ya? Aku sedikit bingung dengan ini. Hari dimana semua manusia akan dihakimi dan dunia akan dibebaskan dari segala dosa. Nah, kalau begitu, dunia itu apa? Kenapa dunia ini harus disucikan? Bukankah yang seharusnya disucikan adalah manusia itu sendiri? Ataukah akan ada kehidupan baru dan itu suatu keharusan? Apakah dunia yang dimaksudkan itu bumi? Sistem tata surya di galaksi? Ataupun alam semesta dan segala isinya yang telah diciptakan Tuhan? Surga dan neraka, apakah itu adalah dunia yang berbeda? Ataukah dunia ini ada banyak jenisnya seperti halnya yang diteorikan dengan keberadaan "pararel"? Ah tidak, sudahlah, bagaimanapun juga aku berpikir aku tak akan menemukan jawaban yang memuaskan. Karena bagaimanapun juga, dunia ini berbeda-beda tergantung bagaimana cara manusia memandangnya, bukan? Aku sejak dulu ingin melihat sudut pandang orang lain, tentang bagaimana cara mereka memandang dunia. Karena dari mataku, semua hal ini hanyalah kesia-siaan. Tuhan telah menyebutkan akhir dunia yang akan datang, tetapi apakah perang dingin ini yang dimaksudkan-Nya? Manusia menciptakan neraka bagi diri mereka sendiri dan mengeluh kepada Yang Mahakuasa. Orang-orang merengek meminta perlindungan, tetapi apakah bantuan tersebut akan datang? Tidak mungkin. Sekali lagi manusia adalah makhluk egois dan lebih buruk dari binatang. Itu terdengar buruk, tapi itu fakta. Sejak awal Tuhan membatasi diri-Nya sendiri dan tidak ikut campur urusan dunia. Jika kau datang pada-Nya maka kau akan selamat. Itu adalah hal simpel yang tidak dapat orang-orang ini lakukan. Tidak ada yang bisa diharapkan dari mereka. Semakin dilarang, maka semakin berani manusia melakukannya. Itulah dosa yang sudah menjadi semboyan "normal" dalam dunia, yang mereka sadari, tetapi pikiran mereka sudah melenceng karena sudah sejak lama itu melebihi iblis. Nah, mendengarku berkata itu? Apakah aku ini manusia suci? Tidak tidak, malahan aku sudah banyak melakukan dosa itu. Aku menyindir diriku sendiri untuk mengatakan kepada bayanganku bahwa "dosamu ini sudah terlalu banyak". Tetapi entah kenapa tidak ada sedikitpun aku terpikir untuk bunuh diri. Itu adalah hal terburuk untuk dilakukan, tetapi terkadang adalah solusi terbaik. Negara seperti Jepang yang memiliki tingkat sosial tinggi seringkali terjadi kasus seperti itu. Aku tak ingin mati, tapi juga tak ingin hidup. Semua ini adalah pertaruhan. Dan yah, sejujurnya kesunyian ini juga sangat menenangkan. Berada di tengah-tengah antara hidup atau mati mendatangkan perasaan kesepian aneh. Jumlah orang meninggal ternyata sudah mencapai 92%, lalu 95%. Sekarang 98%, jadi dari jumlah awalnya 8.193.474.936 adalah sekitaran 8 miliyar. Jadi hanya tersisa beberapa ratus juta orang, huh? Dan apa... sudah 99%? Bukankah jumlahnya sangat tidak wajar? Aku baru menyadarinya, kenapa tingkat kematiannya meningkat secara tidak wajar? Dan bagaimana bisa aku mengetahui jumlah awalnya? Ini bukan lagi sekedar menyadari, tapi rasanya seperti aku memang mengetahui ini. Hmm, wajahku mengeras tanpa kusadari. Perasaan apa ini? Apakah amarah? Ataukah cemburu? Apa penyebab mereka semua mati? Keberadaan mereka menghilang seperti ditelan sesuatu. Tidak ada satupun mayat yang dapat kurasaka- Apa.....

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Wolf Alliance Series : The Path of Conquest

read
41.8K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
636.7K
bc

D'luna Mafia

read
7.0K
bc

Istri Yang Terlupakan

read
8.5K
bc

Scandal Para Ipar

read
703.9K
bc

Om, Jadi Cinta Enggak?

read
97.1K
bc

Wolf Alliance Series : The Gate of Sin

read
41.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook