Anak Baru

1415 Words
Dengan raut wajah yang kesal, Renata melemparkan tas sekolahnya di atas meja. Tiba-tiba Sisi teman sebangkunya menghampiri. "Yaa ampun Renataa! baju lo kenapa?"tanya Sisi dengan heran. "Tau tuhh cowok sialan bawa motor ga pake mata, ini gara-gara dia gue jadi kek gini!"sambil menggerutu dan mengibas-ngibaskan rok dan bajunya. Dengan terbawa suasana, Sisi pun bertanya kembali kepada Renata. "Siapa emang tu cowok yang udah berani ngotorin baju lo sampe kek gini?" "Yaa mana gue tau kalau pun gue tau udah pasti gue bakal bales balik lah, orang mukanya aja ketutupan helm."  **** Bel tanda masuk pun berbunyi... Tak selang beberapa lama wanita berkulit putih, berkacamata datang, dia Bu Anggun Guru Biologi dengan bersama seorang Anak Laki-Laki masuk ke dalam kelas 12 ipa². "Selamat pagi Anak-anak. Hari ini kalian kedatangan teman baru, dia pindahan dari bandung." ucap Bu Anggun. Bu Anggun pun mempersilahkan Anak baru itu, untuk memperkenalkan dirinya.  "Perkenalkan nama saya Jonathan Adiguna, salam kenal semuanya, saya harap kalian bisa berteman baik dengan saya."sembari melengkungkan sebuah senyuman di bibirnya. Sisi sontak heboh kegirangan, karna melihat anak baru yang masuk ke kelas mereka, apalagi itu cowok. "Renata liat deh si anak baru ituu! sumpahh gantengg banget, lesung pipinya bikin gue melayang Re,"ujar Sisi dengan mencubit pipi Renata karna gemass. "Apaan sihh lo Si lebayy bangett, sakitt tauuu, menurut gue dia sih b aja."mencoba bersikap biasa saja didepan Sisi. "Baiklah, silahkan kamu duduk di bangku yang kosong."titah Bu Anggun dengan ramah kepada Jonathan. Kebetulan bangku yang kosong berada di belakang bangkunya Renata dan Sisi. Ketika Jonathan berjalan menelusuri kursinya, semua arah tatapan tertuju padanya dan itu merasa membuat dirinya menjadi gugup. Tak lama kemudian. Bel istirahat pun berbunyi. "Baiklah anak-anak, cukup sampai disini pelajaran kita pada hari ini."ucap Bu Anggun sembari berjalan keluar kelas. Sisi yang histeris, masih dengan ekspresi kegiranganya mencoba langsung memperkenalkan dirinya kepada Jonathan. Jonathan yang sedang membaca buku langsung dikagetkan dengan suara melengking Sisi yang membuat telinganya panas. "Haiii... Kenalin gue Sisi Anandita Putri, lebih sering di panggil Sisi,"menjulurkan tangannya dengan semangat yang disertai senyum lebar. "Hai juga, gue Jonathan."jawab Jonathan singkat tanpa menoleh sedikit pun dari bukunya. Sisi juga memperkenalkan Renata kepada Jonathan. "Kenalin ini sahabat gue, namanya Renata Velicia Zein, cewek famous disini loh, dan lo bisa panggil dia Renata," Jonathan memandang Renata sekilas dan dia hanya ber-oh ria. Nampak sekali raut wajah Renata seakan berubah dan membuat mood nya tidak baik. Renata segera menarik tangan Sisi menuju kantin. Tiba-tiba Sisi melepaskan genggaman Renata, mereka baru saja berada di ambang pintu kelasnya. "Lo kenapa sih Re, tiba-tiba narik tangan gue?"tanya sisi dengan heran. Renata berusaha tetap rileks, dan mencoba mengalihkan pembicaraan. "Ngantin yuk, gue laperr ni Si, tadi pagi gue gak sempet buat sarapan." "yaudah deh ayok, kebetulan banget cacing diperut gue emang lagi pada disko "jawab Sisi dengan mengangguki ajakan Renata, mereka berdua pun melangkah menuju kantin dan meninggalkan kelasnya. ***** Tiba di kantin Renata segera memesan bakso. Sambil menunggu Renata membawakan pesanannya Sisi pun memilih tempat duduk yang berada di paling pojok dan sepi, karna mereka memang tidak terlalu suka kebisingan. Ketika sedang membawa baksonya ke tempat duduk, ternyata tanpa disengaja dia menabrak Jonathan yang sedang berjalan didepannya, hingga bakso yang dipegangnya tumpah dan menyirami baju Jonathan. Refleks, Jonathan pun langsung memasang raut wajah marah. Dengan nada suara tinggi dan tatapan sinis, memandang Renata. "Woy! kalo jalan tu pake mata! lo liatt ni baju gua jadi ketumpahan bakso lo!" Semua siswa dan siswi yang berada disana pun terkejut dengan suara teriakan Jonathan, dan sekarang pandangan mereka semua tertuju pada Renata dan Jonathan yang berada di tengah-tengah kantin. "Ehh sorry-sorry gue gak sengaja"sambil membersihkan baju Jonathan yang terkena tumpahan bakso karna ulahnya. Jonathan langsung menepis halus tangan Renata dan pergi meninggalkannya dengan rasa bersalah. Sementara itu Renata masih tetap berdiri disana dan merutuki kesalahannya. "Sumpah ya, hari ini gue apes banget" batin Renata. "Yahh gimana ni baksonya tumpah."ujar Renata sembari berjalan mencari tempat dimana Sisi duduk. Sisi pun heran melihat Renata yang hanya membawa semangkok bakso dengan raut muka yang tertekuk. "Re, kok lo cuma bawa satu mangkok aja sih? buat gue mana? gak lo pesenin sekalian?" "Tadi gue udah pesen dua, ta-,"ucapan Renata segera di potong Sisi. "Trus mana satu lagi?" "Gue belum selesai ngomong tai!"sergah Renata dengan suara yang sedikit di naikkan.  "Ehh iya maaf, lanjutin Re,"sambil cekikikan. "Jadi gini, tadi gue udah pesen dua mangkok bakso, tapi pas di tengah-tengah jalan, gue gak sengaja nabrak Jonathan si anak baru itu, trus bajunya jadi kena tumpahan bakso deh." "Trus gimana? Dia marahin lo?"sergah Sisi dengan rasa penasaran. Renata pun menghela nafas panjang. "Iyalah dia marah banget tadi sama gue, dan yang lebih bikin gue malu itu karna semuanya pada ngeliatin gue sama dia, tadi gue juga udah minta maaf dan coba buat bersihin bajunya, tapi malah dia nepis tangan gue, trus pergi gitu aja."ucap Renata menjelaskan panjang lebar. "Ohh gitu, trus lo gak di apa-apain kan? dia gak main tangan ke lo kan?"tanya sisi dengan seribu pertanyaannya. "Iya, gue gak apa-apa." "Yaudah bagus deh kalo dia gak apa-apain lo." "Uda gausah di bahas lagi Si, nih baksonya buat lo aja, lo pasti laper kan" "Lahh kan lo juga laper Re, masa sih gue makan sendirian, gimana kalo kita makan satu mangkok berdua?" Renata tertawa kecil mendengar tawaran Sisi. "Udah kek orang pacaran aja."kata Renata sembari terkekeh geli. **** Ketika pulang sekolah... Renata terkejut melihat Jonathan menaiki motor ninja hijau yang tadi pagi membuat baju Renata kotor dan basah. Refleks Renata pun langsung berfikir, jika Jonathan lah yang membuat bajunya kotor dan basah. Dengan disertai emosi, Renata langsung menghampiri Jonathan ke parkiran. Dan sekarang dia persis berada di belakang Jonathan sambil menepuk pundak Jonathan dengan keras. "Woy anak baru! jadi lo ya orangnya?!" Dengan raut wajah heran Jonathan pun bertanya. "Maksud lo? lo ngomong sama gue?"sembari menunjuk dadanya dengan jari telunjuknya. "Ah elah! gausah banyak bacot lo! yaialah gue ngomong sama lo, masa iya sama setan! lo kan orang yang udah ngotorin baju gue tadi pagi?!"ujar Renata dengan tatapan sinis dan melipatkan tangannya dibawah d**a. "Eh dasar lo cewek tengil, kok lo seenaknya sih nuduh gue! lo gak inget? kalo lo juga udah ngotorin baju gue, nihh liatt"jawab Jonathan yang tak mau kalah dengan Renata. Sontak mendengar kata Tengil Renata tak terima. "Enak aja lo ngatain gue tengil, lo itu udah salah bukannya minta maaf malah ngatain gue, trus belagak sok gak punya salah lagi" "Oke okee dari pada lo berisik disini. Sekarang gue ngaku salah dan gue minta maaf."ucap Jonathan dengan memakai helm dan menaiki motor ninja berwarna hijaunya. Batin Renata masih menaruh dendam padanya dan dia masih belum terima dengan perlakuan Jonathan kepadanya.  Jonathan pun langsung tancap gas dan pergi meninggalkan Renata. Renata berusaha berteriak sebelum Jonathan menjauh. "Woy! urusan kita belum selesai!" Tapi sayangnya tak ada balasan apapun dari Jonathan. ***** Ketika sampai di rumah... "Assalamualaikum." tak ada orang yang menyaut salamnya, karna sudah lelah Renata langsung menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Dia langsung melempar tasnya di atas kasur dan berbaring karna lelah sampai tertidur. Dia juga sampai lupa untuk mengganti seragamnya. Selang beberapa lama... Dari balik pintu terdengar suara ketukan. Tok tokk tokk...  Tapi tidak ada suara sahutan dari dalam. Ketika hendak di buka, ternyata pintunya tidak dikunci. Klekk...  Ternyata itu Anna mamanya Renata. Anna terkejut, melihat putrinya tertidur pulas dan masih memakai seragam sekolah. Dia pun berusaha membangunkan putrinya dengan menepuk pelan pipinya. "Re bangunnn!"sahut Anna dengan suara lembut. Dengan mata yang masih tertutup dan suara serak Renata menjawab "iya Ma?"sembari mengucek-ngucek mata. Anna pun heran melihat sikap putrinya yang tidak biasanya begini. "Sayang kamu sakit Nak?"tanya Anna dengan mengelus-ngelus rambut Renata. "Gak kok Ma, Rere gak apa-apa ini cuma kecapek'an aja"berusaha bangun dan duduk di atas kasur dengan bersandar. Rere itu nama panggilan kecil Renata  "Oo syukurlah kamu baik-baik aja, Mama cuma khawatir aja sama kesehatan kamu, takutnya penyakit kamu kambuh lagi."Renata memang punya riwayat sakit jantung. Mendenagar ucapan Mama–nya Renata pun menyunggingkan senyum manisnya. "Iya Ma, Mama gausah khawatir Rere baik-baik aja kok."dengan tatapan meyakinkan Mama–nya. "Yaudah kalo gitu kamu mandi dulu sana! Mama udah siapin makanan loh buat kamu."ujar Anna sembari keluar dari kamar Renata. "Iya Ma, nanti Rere nyusul kebawah." "Jangan hanya pandang seseorang dari fisiknya tapi pandanglah seseorang dari hatinya karna fisik belum menjamin sikap atau perilaku" tbc Ini cerita pertama gw  Maap ya kalo gajelas Gimana temen-temen ceritanya?  Seru gak?  Oiya jangan lupa comment kalo kalian suka sama ceritanya dan juga kasih vottenya biar author tambah semangat hehe Salam •Indri

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD