Hingga untuk sesaat ke empat orang tersebut diam sebelum memutuskan mereka ingin ke mana.
"Es krim," sahut Nayla dan juga Kayla serempak secara bersamaan. Namun saat itu terlihat Diana hanya diam saja sembari menyunggingkan senyumannya dan apa yang wanita itu lakukan jelas membuat Hendra tampak tertuju ke arahnya lelakii itu sesekali melirik ke arah Diana berada seolah ingin mencari jawaban apakah istrinya tersebut ingin ke tempat yang sama seperti yang kedua putrinya inginkan.
"Sayang, apa kamu..." ucap Hendra yang tertahan karena Diana sudah terlebih dahulu menjawabnya.
"Iya mas, aku mau es krim sekalian," jawab Diana pada suaminya. Kemudian Hendra saat itu hanya membalasnya dengan senyum yang tersungging di bibirnya lalu lelaki itu segera melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu dan menuju ke sebuah toko es krim yang ada tidak jauh dari tempat itu.
"Pah, ke toko es krim yang ada di mall pusat Kota yuk," ajak Diana kemudian ketika lelaki itu hampir menghentikan mobilnya tersebut di toko es krim yang tadinya ia tuju.
"Oke sayang, tumben kamu mau kesana," balas Hendra kemudian. Terlihat Nayla dan juga Kayla hanya bisa menatap kedua orang tuanya yang tampak akur saat itu sembari menyunggingkan senyumannya di sana, sampai akhirnya Hendra dan juga Diana menyadari keberadaan kedua putrinya saat itu yang duduk di baris kedua mobilnya.
"Oh ya Nayla dan Kayla, apa kalian tidak apa-apa kalau papa akan membawa kalian menuju ke toko es krim yang ada di mall besar tengah Kota?" ucap Hendra saat itu pada kedua putrinya dan Nayla serta Kayla langsung menyahut ucapan Papanya saat itu dengan sorak gembira tanda jika keduanya menyetujui apa yang akan kedua orang tuanya itu lakukan. Hendra pun langsung menuju ke arah mall tersebut, hingga beberapa saat akhirnya mobil yang ditumpangi keempatnya tiba di tempat tujuan. Keempatnya segera keluar dari dalam mobil setelah Hendra memarkirkan mobilnya di area parkir Mall tersebut.
Saat itu Kayla yang kemudian teringat oleh owner sebuah Cafe yang sudah membantunya beberapa hari yang lalu dan Kayla juga masih mengingat jika Ia masih memiliki kupon gratis untuk Ia datang ke cafe tersebut, gadis itu memiliki keinginan untuk diam-diam datang ke tempat itu tanpa kedua orang tuanya dan saudari kembarnya ketahui. Kayla merasa jika Ia masih penasaran dengan lelaki yang membantunya tempo hari lalu dan sebelum semuanya nyata untuk Kayla gadis itu memilih untuk diam dan tidak memberitahu pada saudari kembarnya.
"Oh ya Ma, Pa, Nay, aku ke toilet sebentar ya nanti aku akan pesan es krim aku sendiri setelah aku kembali. Jadi silakan kalian menikmati es krimnya dulu," ucap Kayla saat itu di sela-sela perjalanannya menuju ke arah toko es krim yang ada di dalam mall tersebut.
"Kamu yakin mau ke toilet sendiri tanpa aku Kayla? aku juga mau kok menemani kamu meskipun aku tidak ingin pergi ke toilet saat ini," ucap Nayla saat itu pada saudari kembarnya namun saat itu Kayla langsung menolak tawaran Nayla.
"Tidak perlu Nayla, kamu temani Papa dan Mama saja aku ke toilet tidak jauh kok hanya sebentar saja dari sini, bagaimana kalau kamu langsung saja ke toko es krim sama mama dan papa? aku berani sendiri kok ke toiletnya nanti aku akan segera menyusul," ucap Kayla saat itu yang langsung beranjak pergi dari tempatnya bahkan terlihat Gadis itu sedikit berlari menuju ke arah toilet. Nayla serta kedua orang tuanya yang percaya pada Kayla hanya bisa langsung meninggalkan tempat itu dan pergi berjalan menuju ke arah toko es krim yang akan keempatnya tuju.
"Tumben-tumbenan sih Kayla, kenapa dia tidak meminta antar aku? bukankah biasanya dia tidak bisa pergi kemana-mana tanpa aku ya? kenapa aku malah merasa kehilangan begini saat dia bisa mandiri?" ucap Nayla dalam hatinya saat itu ketika melihat Kayla yang pergi dan hilang dari pandangan matanya. Dan saat itu setelah Kayla merasa tidak dalam jangkauan pandangan kedua orang tuanya dan juga Nayla, Kayla segera berjalan menuju ke arah cafe yang dulu pernah ia singgahi dan setelah ia masuk ke dalam Cafe tersebut langkah kakinya langsung terhenti ketika ia benar-benar melihat lelaki yang saat itu tengah ia cari. Senyum di bibirnya langsung tersungging seketika sampai akhirnya ada salah satu karyawan cafe yang berjalan mendekat menuju ke arah Kayla berada karena Gadis itu tengah berdiri mematung tepat di depan pintu Cafe tersebut.
"Selamat datang di cafe kami kakak apa ada yang bisa kami bantu?" ucap karyawan Cafe tersebut pada Kayla dan Gadis itu pun segera mengulurkan kupon yang sudah digenggam salah satu tangannya sedari tadi, dengan polosnya Gadis itu menyerahkan kupon tersebut pada karyawan Cafe tanpa sepatah kata. Karyawan Cafe tersebut pun langsung menerima kupon tersebut di mana kupon itu adalah kupon minuman gratis untuk rasa vanila.
"Silakan duduk dulu kak, dan maaf kupon ini harusnya berlaku sampai dua hari yang lalu dan sekarang kupon ini sudah tidak berlaku kami benar-benar minta maaf ya, apa kakak mau minuman rasa vanilla lagi?" ucap tannya karyawan Cafe tersebut pada Kayla saat itu namun terlihat Kayla hanya terbenam sesaat sembari menatap ke arah Davi berada. Davi yang menyadari hal itu juga langsung menatap ke arah Kayla berada kebetulan saat itu Cafe tersebut tengah sepi. Davi memberi isyarat pada karyawan cafenya untuk kembali ke tempatnya semula dan lelaki itu memilih untuk pergi kemeja Kayla berada.
"Apa ada yang bisa saya bantu?" ucap Davi saat itu yang berjalan menuju ke arah Kayla berada. Saat itu Kayla hanya menatap ke arah Davi seakan telah terpesona pada sosok lelaki yang berpawakan bersih dengan kemeja hitam lengan panjang dengan kedua lengan tangan yang tersingsing di kedua sisinya sampai siku. Kayla saat itu hanya menggelengkan kepalanya saja untuk jawaban pertanyaan lelaki yang ada di hadapannya namun sedetik kemudian Kayla menyadari akan apa yang sudah ia lakukan akhirnya Kayla mengubah jawabannya yang tadinya menggelengkan kepalanya saat itu Kayla langsung membalasnya dengan satu kali anggukan tanda jika Gadis itu ingin memesan minuman di sana.
"Iya?" tanya Davi lagi.
"Vanilla, saya mau pesan minuman dengan rasa vanilla," ucap Kayla kemudian pada lelaki itu dan ketika Davi akan pergi dari tempatnya Kayla kemudian mengucapkan beberapa kata lagi.
"Apakah kakak sudah melupakanku, apa Kakak tidak ingat padaku?" ucap Kayla saat itu yang ditujukan pada Davi. Davi pun langsung menghentikan langkah kakinya ketika mendengar ucapan Kayla kemudian lelaki itu berbalik menatap ke arah Kayla berada.
"Iya adik, Maaf kalau aku tidak mengingat kamu karena memang pengunjung kafe ini kebanyakan anak sekolah SMA jadi maaf jika aku tidak mengingatmu ya," ucap Davi lagi dengan tutur kata yang lembut dan sopan ketika menjawab pertanyaan Kayla saat itu. Kayla yang mendengar ucapan Davi langsung terdiam di tempatnya di mana Kayla menyadari jika memang lelaki itu hanya murni ingin membantunya saja dan tidak ingin mengenal ia lebih jauh lagi.
"Oh maaf kalau begitu Kak dah karena aku rasa Kakak adalah orang yang pernah menolongku kemarin makanya aku bisa tanya begitu. Baiklah aku hanya pesan itu saja minuman rasa vanila," balas Kayla kemudian pada Davi saat itu. Davi pun hanya mengangguk sembari tersenyum lalu berbalik pergi meninggalkan tempat Kayla berada.
"Aku rasa dia adalah gadis yang dulu pernah digoda oleh pengunjung lain kafe ini, tapi sudahlah untuk apa juga aku mengatakan pada dia kalau aku masih mengingat kejadian itu. Lagian dia juga masih anak SMA tidak mungkin kan aku ingin mengenal dia lebih jauh lagi?" ucap Davi saat itu dalam hatinya di sela-sela perjalanan yang menuju ke arah tempatnya semula.
"Baiklah akan aku buatkan minuman spesial rasa vanila aku rasa dia menyukai rasa vanilla karena dulu saat dia kemari juga memesan rasa ini kan?" ucap Davi saat itu yang masih jelas mengingat minuman apa yang Kayla pesan ketika ia datang dulu. Hingga akhirnya minuman tersebut jadi. Davi meminta karyawannya untuk memberikan minuman itu pada Kayla dan setelah itu Kayla membayarnya Gadis itu pun merasa jika memang apa yang ia rasakan saat itu benar-benar hanya sebuah hal yang tidak penting sehingga Kayla memutuskan untuk melupakan semuanya. Kayla pergi dari tempat itu setelah membayar minuman yang saat itu Kayla pesan, kemudian segera berjalan menuju ke arah toko es krim di mana kedua orang tuanya dan juga saudari kembarnya sudah menunggu Ia di sana.
"Benar-benar sangat menggelikan apa yang kamu lakukan tadi Kayla bisa-bisanya kamu terpesona oleh owner Cafe tersebut. Sadarlah kamu itu adalah gadis SMA yang mungkin mereka mengira jika kamu harus banyak-banyak belajar agar segera lulus sekolah kemudian melanjutkan ke jenjang kuliah, jadi lebih baik kamu kabulkan bayangan mereka tersebut dan jangan hiraukan hal-hal lain yang tidak menyenangkan," ucap Kayla saat itu di dalam hatinya di sela-sela perjalanannya menuju ke arah keluarganya berada dan untuk beberapa saat Kayla pun berada di tempat yang dituju terlihat kedua orang tuanya dan juga saudari kembarnya tengah bercanda ria di sana terlihat dari cekikik tawa ketiganya saat itu yang Kayla lihat.
"Merekalah prioritas utamaku sekarang. Bukankah semua ini adalah yang aku impikan dan aku inginkan, bisa-bisanya aku sampai memikirkan hal yang tidak-tidak sungguh sangat memalukan, begitu konyol," ucap Kayla saat itu pada gerutunya di mana ia merasa jika sudah begitu bodoh dengan apa yang ia lakukan barusan lalu Kayla segera berjalan cepat menuju ke arah keluarganya berada.
"Maafkan Kayla ya semua karena sudah begitu telat datangnya tadi karena aku mampir di cafe sebelah sana untuk membeli minuman rasa vanilla kesukaan aku karena minuman rasa ini di cafe sana itu aku rasa begitu enak," ucap Kayla pada semuanya setelah ia tiba di tempat.