KONTRASEPSI

1800 Words

**** Sangat menyedihkan ketika seseorang pernah menjadi bagian penting dalam hidupmu, namun kini tak kau kenali lagi. "Cemara!" Plak! Cemara memegangi pipinya yang terasa panas, lelehan panas luruh dari kedua netranya mengaliri pipi. Ia menatap sendu Jati dihadapannya. Hatinya hancur ketika tangan pria itu menyakitinya. Jati mengambil pecahan gelas dari tangan Cemara, membuangnya ke lantai. Mendudukkan Cemara duduk di sofa. Cemara patuh tanpa mengeluarkan sepatah kata selain derai air mata sebagai bentuk kesedihan yang dalam. "Sakit?" tanya Jati, mengusap pergelangan tangan Cemara. Cemara cukup kuat menekan pecahan kaca pada pergelangan tangan saat mengancam Jati, hingga mengakibatkan luka kecil dan mengeluarkan darah. Cemara memalingkan wajah. Mengabaikan pertanyaan bodoh J

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD