Menikah

1168 Words

Prang! Pagi-pagi sekali suara benda pecah memenuhi pendengaran seluruh penghuni rumah termasuk Arka. Pria bertubuh kekar yang sedang meminum ASI itu mengumpat kesal. Mau tak mau bangun dan melepaskan dua benda kesayangannya. "Ada apa, Kak?" tanya Bulan seraya menutupi tubuhnya dengan selimut. Arka tak menjawab, hanya mengecup bibir Bulan singkat kemudian berjalan keluar kamar. Bulan menatap kepergian Arka lekat, pria itu tidak terlalu banyak bicara sejak semalam. Lebih banyak diam dan memeluknya. Entah apa yang mengganjal pikiran pria itu, Bulan harap Arka benar-benar dalam keputusannya. Maka dia juga akan benar-benar memikirkan bayi dan pernikahan mereka. Arka memijit pelipis pening tatkala melihat guci termahal yang ada di rumah itu pecah. Bukan masalah harga atau memang peninggalan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD