what you see is not always what it seems
Sepanjang hidupnya, aku hanya memiliki satu keinginan. Menikah dan hidup berbahagia dengan lelaki yang mencintaiku. Tak pernah terlintas untuk menjadi wanita karir karena aku hanya ingin menjadi istri dan ibu bagi anak-anakku.
Namanya Raditya Samudera, lelaki berusia tiga puluh delapan tahun, anak salah satu teman kantor Mama. Lelaki yang pada mulanya tidak menarik di mataku, menjadi satu-satunya sosok penghibur hati. Aku selalu merasa aman dan dicintai. Lengan kekarnya menjadi pelindung saat kubutuhkan dan d**a bidangnya selalu ada untukku. Hanya namanya yang ada di setiap doaku.
Hingga satu kejadian membuka banyak lapisan kehidupannya yang selama dia sembunyikan. Membuatku meragukan semua hal tentang dirinya. Membuat rencana pernikahan yang seharusnya dilaksanakan akhir tahun pun hancur berantakan.
“Aku hanya ingin dicintai. Bisa merasakan kehidupan rumah tangga yang seutuhnya. Aku ingin bisa memiliki anak denganmu, Mas—”
“Kita bisa, Ya!” jawabnya tegas.
Gelengan kepalaku semakin kencang. Bayangan hidup bahagia berdua bersamanya semakin kabur. Pikiran penuh dengan bayangan Mas Radit bersamanya. “Bagaimana aku bisa hidup denganmu, jika bayangan di kepalaku tak mau pergi! Aku hanya ingin bisa hidup bahagia bersamamu, Mas” Seketika badanku ditarik dan masuk ke dalam pelukannya. Kehangatan yang selama ini mendatangkan kedamaian berganti dengan tangis menyesakkan d**a.