Ketulusan Cinta

2550 Words

"Sorry kepenceet." Ferril nyengir sambil tertawa karena membuat gaduh. Ya otoritas membuat telepon darurat itu salah satunya memang dipegang Ferril. Cowok itu entah apa yang ada di dalam pikirannya. Barangkali memang sedang error. Ia geleng-geleng kepala. Sementara itu, Rain baru saja membalik badannya menghadap tembok. Hahahahaha. Terlalu malu untuk melihat Husein sekarang karena kepergok makan nasi goreng diam-diam. Husein menahan senyum. Ya tak paham dengan kelakuan gadis yang satu ini. Namun setidaknya, malam ini mereka akhirnya mulai berbicara. Husein tahu kalau Rain tampaknya memang masih keberatan dengan apa yang terjadi. Tapi kan sudah terlanjur juga. Hahaha. Ia juga tak ingin menceraikannya. Tak punya niatan ke arah sana juga. "Pokoknya, gue gak terima lo main-main nikahin gu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD