Jam di dinding kamar sudah menunjukan pukul 6 lewat 15 menit, tapi Sean dan Elsa sama-sama masih terlelap. Sama sekali tidak terganggu dengan silau cahaya matahari yang menembus melalui celah gorden. Kring... Kring... Kring... Bunyi alarm membuat tidur pulas Sean terusik, tapi tidak dengan Elsa. Perempuan itu masih nyaman bergelung di bawah selimut tebal. Mata Sean terbuka, dengan tangan yang otomatis bergerak, merenggangkan otot-otot tubuhnya. Untung sofa yang ia tiduri empuk jadi tidak membuat tubuhnya terasa pegal-pegal dan terasa sakit. Ya, Sean tidur di sofa dan Elsa di tempat tidur yang seharusnya Sean tiduri. Sean beranjak mendekati nakas, mematikan alarm yang memang sengaja ia pasang. Sean lantas membuka jendela dan juga gorden agar lebih lebar dari sebelumnya, membiarkan udar