Jakarta, Indonesia Dalam sekejap semua telah menghilang, baik dari kasih sayang juga rasa peduli sirna sejak kepergian Xander beberapa bulan lalu. Bukan tidak tahu, Nathan sudah menemukan di mana tempat anaknya bekerja sekarang. Tetapi, dia memutuskan untuk mengawasi semua kegiatan keluarga kecil itu. Dengan meminta bantuan Tristan, ini semua pasti akan beres. Itu perkiraan yang ada di hati Nathan. Berbicara secara baik terkadang tidak bisa membuat Nathan lebih baik, maka dari itu dia tidak segan mengarahkan senjata ke wajah Tristan. "Aku tau kamu berteman baik sama Xander, tapi kenapa harus menolak kerja sama ini?" Tristan hanya menatap lurus, tepat di lubang pistol. Dia tidak menjawab, hanya menaruh tangan di perut. Baginya, tidak ada guna melawan atau menolak. Tristan memilih untuk t