Terbentang jauh ke angkasa ketika sebuah harapan dibalas oleh satu kecupan di kening, pagi ini terlihat lebih indah juga bagi Gisha saat Xander menggendongnya menuju meja makan. Dia tidak malu lagi di depan Nana, walau tidak jarang Gisha menjaga suasana hati ketika Ibel menatapnya aneh. "Kenapa makanannya masih utuh sayang?" Gisha mengecup pipi Ibel, sambil dia merapikan makanan berserakan di piring. "Ibel kesel." jawab Ibel memalingkan wajah. "Loh, kenapa? Kok kesel?" tanya Gisha memastikan. "Nggak bisa ikut Mama ke rumah sakit buat liat dedek bayi!" Gisha menatap wajah Xander. "Oh, itu… Kan Ibel hari ini ada jadwal les? Gimana?" "Libur dulu deh Ma," Ibel menggapai lengan Gisha untuk memohon. "Nanti biar Papa bilang sama Ibu guru!" "Nggak boleh! Ibel harus les!" jawab Xander mendah