64. Menjadi Satu

2015 Words

"Enggak bisa begitu," Xander melempar baju-baju yang aduh Gisha rapikan di lemari. "Kita harus pindah sekarang!" Sudah setengah jam lalu Gisha menahan untuk tidak mempermasalahkan ini, sejak Xander meminta untuk mereka segera pergi meninggalkan apartemen dan menyewa hotel di sekitaran Moskow. Namun, Gisha menganggap ini bukan suatu solusi. Xander masih dilanda rasa enggan berdamai dengan semua ini. Perkara mengacak-ngacak isi lemari, Xander menatap getir ke arah Gisha. "Kalau kita tetep pulang, mana tau Papi punya rencana lain? Menjauhkan kita misalnya." "Itu enggak mungkin, Mas. Buat apa Papi… Minta kita buat sama-sama kalau akhirnya dipisahkan juga? Mas cobalah tenang dulu! Nanti sore kan Papi mau ke sini, kita coba bicara baik-baik ya!" Gisha mendekati suaminya, walau tidak berani me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD