"Apa Helen akan membahas tentang pernikahan kita lagi?" Marina menggeleng, wajahnya tampak mengemaskan dengan sinar lampu yang sebagian menyorot wajahnya. Gerald mengigit bibirnya kuat-kuat. Mencoba bertahan karena ini tempat terbuka. Tapi ia benar-benar tidak tahan untuk mencium istrinya ini. Tidak masalah, toh banyak pasangan melakukannya, batin Gerald. Tiba-tiba sebuah kecupan mendarat di bibir Marina. Dengan wajah terkejut ia mendorong Gerald menjauh."Kau?" "Aku tidak boleh menciummu?" "Untuk apa kau menciumku?" tanya Marina curiga. "Tidak boleh?" Marina memincing."Helen sudah hampir sampai Gerald." Gerald memutar bola matanya malas."Kita main cepat bagaimana? aku sekarang membawa sapu tangan kemanapun," ujar Gerald bangga. Marina menggeleng heran."Tidak." "Marina cuacanya