Gerald melepas satu kancing kemejanya berusaha mengatasi perasaan tidak enak yang mulai menyelimuti batinnya dan membuat tubuhnya gerah meski saat itu masih akhir musim dingin. Gerald tidak dapat menyembunyikan jantungnya yang berdegup cepat. Perasaan takutnya harus segera ia lawan sebelum keadaan berubah menjadi lebih buruk. Gerald mulai terbayang kisah masalalu, dimana El selalu menjadi obat dari setiap rasa takut Gerald. Kini perempuan itu pergi. Ia menatap Marina dengan perasaan ragu dan rasa bersalah, meski ia meminta bantuan istrinya. Tapi perasaannya begitu meyakini bahwa Marina tidak mampu berbuat apapun. Di tengah pergulatan batin Gerald. Marina menyentuh lembut lengan Gerald mendongak menatap Gerald dengan wajah khawatir. "Gerald, kita bisa keluar." Gerald mendekat pada Marina