"Maheera ...! Maheera! Astaga, kemana dia? Kenapa tidak ada di mana pun?!"
Ariena mengedarkan pandangan di seputaran Menara Eiffel. Jejak teman barunya tiba-tiba saja menghilang saat mereka berpisah setelah menaiki kereta bawah tanah menuju ikon kultural penuh romansa di Kota Paris tersebut.
Juan hanya mengantar sampai monumen Arc Triomphe saja. Dari sana mereka menaiki metro dan turun di tepi sungai Seine, di mana Menara Eiffel menapak dengan gagahnya.
"Aku harus meneleponnya sekarang."
Ariena yang mulai putus asa pun mulai merogoh white sling bag-nya untuk mengambil telepon seluler. Ia berniat menghubungi Madava dan meminta kontak nomor Maheera. Seharusnya, ia menelepon Juan Sandyaga sekarang. Namun sayang, Ariena tidak memiliki nomor kontaknya.
Mengesampingkan masalah yang ia
