Kisah Yang Tidak Pernah Indah

1124 Words

Dua puluh menit telah berlalu, sejak kelimanya memutuskan untuk menyantap makan siang di sebuah restoran besar yang menyajikan masakan khas Indonesia. Restoran yang berlokasi di Distrik 1 Paris ini menjadikan rasa rindu keempatnya pada masakan khas tanah air terpuaskan. Terutama bagi Juan dan Calista yang sudah dua tahun menetap di sana. Terlihat bagaimana sekarang keduanya begitu menikmati soto ayam dan rendang dagingnya. "Astaga, Juan. Kenapa punyaku juga dimakan?" Itu suara Calista yang merengut saat Juan mencomot sebagian makanan di piringnya. Membuat yang lain terbahak dengan interaksi keduanya. "Kamu terlalu lamban. Aku mau buru-buru pulang, Calista. Aku terus memikirkan Jake. Jadi, aku akan membantumu menghabiskannya. Tenang saja," ucap Juan santai. "Ya Tuhan, tetapi aku s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD