Hidup semakin tidak menentu saat semua usaha Ariena untuk membuat amarah Radit padam tidak membuahkan hasil apa-apa. Selepas perkataan Radit tiga minggu lalu agar Ariena selalu mematuhi perkataannya, ternyata tidak mengubah apa pun juga.
Radit masih saja berlaku kasar, dan yang lebih parahnya, Radit kini selalu pulang larut malam dalam keadaan mabuk berat. Pun Ariena selalu menjadi pelampiasan amarahnya. Ia semakin terpuruk.
Belum lagi, tadi pagi ia baru mendapatkan surat dari kampus tempat Radit berkuliah, yang memberitahukan kalau suaminya itu sudah selama dua minggu ini absen mengikuti perkuliahan. Entah apa yang terjadi. Ia mendadak frustasi memikirkan semuanya.
Seakan suaminya itu sekarang diliputi misteri. Radit menjadi semakin introvert. Ariena masih belum bisa memahami kepriba
