Elena membuka kedua matanya sembari memulihkan kesadaran. Cahaya matahari masuk melalui celah jendela, menghangatkan suasana kamarnya, tanda jika hari sudah pagi. Elena yang sudah membuka kedua mata itu, membalikkan badannya melihat ke arah sampingnya. Elena melihat tempat tidur yang biasanya ada Alan, masih kosong. Alan benar-benar pergi dan tidak pulang kembali tadi malam. Elena yang seharusnya menyambut pagi dengan semangat, tidak bisa melakukannya hari ini. Elena jadi sedih. "Masih pagi. Kenapa buru-buru bangun?" Tiba-tiba, suara Alan bisa terdengar di sekitarnya. Elena yakin, hanya ia yang bisa mendengar suara Alan. Elena kemudian bangun perlahan dan duduk. Begitu ia bangun, Arsen terdengar rewel. Elena menyingkap selimutnya dan berniat untuk menolong Arsen. Ia menurunkan kakin