Lamat-lamat Alan membuka kedua matanya sembari mengumpulkan kesadarannya. Saat pandangannya sudah tampak jelas, Alan ingat kalau ia ada di ranjang kamarnya. Suasana kamarnya sudah agak terang, ternyata sudah pagi. "Benar juga. Aku sakit tadi malam," gumamnya dalam hati. Alan yang masih lemas itu, berusaha untuk bangun. Namun, ketika ia baru mengangkat kepala, ia terhenti. Ia melihat Elena sedang tidur duduk di sampingnya. Membuat Alan tidak jadi bangun. Alan tentu saja terkejut dibuatnya. Bahkan, tangan mereka berdua masih menyatu. Alan sampai membelalakkan kedua matanya. Rasanya, ia baru ingat apa yang ia katakan tadi malam? Dirinya sendiri yang memegang tangan Elena dan tidak membiarkannya pergi. "Aaakh! Apa yang aku lakukan?!" keluh Alan dalam hati. Tentu saja ia merasa sangat