Alan berdiri di depan jendela di dalam ruangan kantornya. Di sana, ia melihat pemandangan luar pagar dari dalam truk jendelanya. Banyak sekali awak media yang juga memenuhi halaman depan Nataland Corp. Meski pagi tadi ia sudah melihat di depan rumahnya cukup banyak wartawan, namun di depan gedung Nataland Corp, sepertinya juga tidak kalah banyak. Alan memejamkan kedua matanya sembari menghela napas dan memijat pelipisnya. "Kenapa mereka masih ada di sana?! Mereka tidak pergi meski perusahaan akan selesai beroperasi?!" tanya Alan. "Menurut saya, justru karena jam kantor akan selesai, mereka semakin ramai. Mereka tahu Pak Alan akan keluar menggunakan mobil. Jadi, mereka justru menunggu Pak Alan keluar dari sini," jawab Satria yang dari tadi berada di dalam kantor. "Sial!" umpat Alan p