Jantung Elena masih berdebar amat kencang. Alan berada di atasnya dengan masih mengunci kedua tangannya. Mendadak lidah Elena menjadi beku dan tidak bisa berkata apapun lagi. "Elena! Aku sudah tidak tahan lagi!" "A ... apa yang akan Pak Alan lakukan?" "Selama kamu hamil, aku terus diam disampingmu saat kamu tidur. Kamu pikir aku akan kuat jika terus menahannya?!" "Apa yang Pak Alan bicarakan?" Tatapan Alan pada Elena semakin dalam. Jantung Elena semakin tidak terkontrol. Nafas Elena pun tidak teratur karena ia merasa, Alan semakin menatapnya lekat-lekat. Tiba-tiba, wajah Alan mendekat pada Elena. Semakin dekat dan dekat. Elena pun secara natural segera menutup kedua matanya rapat-rapat. Ia merasa sangat gugup, tapi juga tidak mau mengelak. Alan lalu mendekatkan diri pada teli