46~ Dikeluarkan Dari Kartu Keluarga

1107 Words

"Ta, itu mama telpon lho. Kenapa gak kamu angkat?" Wira menoleh sekilas pada ponsel yang ada di tangan istrinya setelah itu kembali menatap jalanan karena mereka sedang berada dalam mobil yang melaju di jalan raya. "Biarin aja lah," sahut Mita dengan wajah cemberut. "Kenapa mukanya cemberut gitu? Kenapa lagi kamu sama mama?" "Aku kesel sama mama. Dulu nyuruh aku nikah sekarang udah nikah, minta cucu, maunya apa sih? Gak bisa banget biarin anaknya hidup tenang," gerutu Mita. "Itu wajar," timpal Wira tanpa menoleh. "Wajar apanya? Mama itu minta cucu udah kayak minta permen loli, tau nggak?!" "Ya wajar aja kalau mereka minta cucu pada anak yang sudah menikah." "Tapi 'kan kamu tahu itu tidak mungkin, Ra." "Lalu? Kamu mau apa? Jujur sama mama?" "Itu sih namanya cari perkara." "Lalu?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD