"Ya Allah, Ta. Kamu kenapa?" tanya Annisa, terkejut saat membuka pintu dan mendapati temannya dengan keadaan kacau, wajah merah dan mata sembab
"Suruh masuk dulu, Sayang," ujar Barra yang berada di belakang sang istri sembari menggendong Arjuna yang saat ini sudah berusia dua bulan lebih.
"Ayo, masuk dulu, Ta." Annisa merangkul bahu temannya hingga duduk di ruang tamu.
Mita sudah tidak lagi menangis meski sesekali air mata masih juga jatuh membasahi pipi.
"Tunggu sebentar, aku ambil minum dulu," ujar Annisa kemudian beranjak meninggalkan temannya seorang diri.
Mita merogoh saku blazer hitam yang ia kenakan saat mendengar ponselnya berdering untuk kesekian kali. Ada nama Ane di sana. Sedang enggan bicara, ia memutuskan untuk mengirim pesan.
'Maaf, Ne. Aku bawa mobil kamu tadi. Ada pe
