Si bundar memantul dengan sempurna, keringat mengalir dari pelipis dan jatuh melewati dagu. Netra bulat itu menatap ring dan bola yang sedang ia drible secara bergantian sebelum akhirnya melakukan shooting. Namun sayang sekali, lemparannya kali ini tak begitu mulus membuat si bundar tak bisa masuk ke lubangnya. Sudah tiga kali dia melakukan shoot, namun tak ada yang berhasil dia masukan. Setelah cukup lelah, akhirnya cowok itu berhenti. Berlari mengejar bola yang memantul ke sembarang arah, namun kakinya spontan berhenti saat mendapati dua sneakers berwarna putih berdiri tak jauh darinya. Netra si cowok menatap bola yang sudah ada dalam dekapan si pemakai sneakers. “1 babak?” tawar seseorang itu. Cowok berkulit tan itu menaikan sudut bibirnya, lantas mengangguk. Tas yang tadi ada di g