Hadir di acara pernikahan
Zahwa sedang memoles wajahnya dengan sedikit make up natural untuk menghadiri pesta pernikahan sahabatnya. Sungguh cantik penampilannya, di balut gaun cantik yang di design khusus oleh calon mertuanya.Yang bagian d**a sampai lengan berwarna krem dengan kain brokat lalu untuk bagian bawahnya berwarna merah hati dengan kain satin yang soft. Di bagian perutnya melingkar gesper warna silver mengkilat yang semakin menambah ke eleganan gaunnya. & hijabnya zahwa memakai pasmina yang hanya menutup dadanya, walau merasa gak nyaman tapi zahwa mencoba menyerasikan sesuai rekomen mama fahmi. Sungguh sangat anggun, Yakin semua mata yang memandangnya akan tercengang takjub olehnya.
Zahwa bergegas menuruni anak tangga karna takut akan ditinggal oleh keluarganya. Semua yang sudah menunggu mulai terkejut menatap kehadirannya.
“Allahu Akbar… cantik sekali anak gadis mama ini” farida langsung memeluk tubuh mungil zahwa. Zahwa sudah tersipu malu mendengar pujian mamanya yg berhasil membuat pipinya merah seperti kepiting rebus.
“terima kasih ma” lalu mereka pun sberjalan ke arah mobil & segera berangkat menuju The Westin Jakarta salah satu gedung pernikahan termewah di Hotel pencakar langit yang ada di Jakarta.
Tidak enak rasanya zahwa yang lebih memilih memakai baju couple dengan fahmi, padahal kini keluarganya memakai baju couple. Lagi-lagi karna bucinnya yg tidak bisa dia elak.
Zahwa & keluarga sudah memasuki ruangan dimana acara dilaksanakan. Dengan dekorasi berkonsep putih & biru membuat suasana terasa sejuk. Tatanannya sangat rapi, hidangan yang disajikan terlihat lezat, panggung mempelai pengantin dapat dibilang sangat istimewah dengan nuansa jawa serta pajangan 2 nama ke dua mempelai “Azriel & Widya” menambah romantisnya dekorasi panggung.
Ya… ini adalah pernikahan Azriel sahabat fahmi & Widya sahabat zahwa. Berawal dari pertemuan di seminar kampus beberapa bulan yang lalu kisah mereka tercipta. Sungguh miris ketika kisah fahmi & zahwa di dahului Sahabatnya. Hiks…
beberapa pasang mata memandang ke arah zahwa intens, pasalnya zahwa sangat anggun. zahwa sedikit risih tapi dia tetap berjalan dengan pandangan lurus kedepan. Zahwa masih berdiri di tengah-tengah keluarganya, mata nya tidak berhenti mencari sosok lelaki yang dicintainya “mungkin saja dia belum datang” gumamnya.
Zahwa menatap mempelai laki-laki yang berdiri di atas panggung, sedikit berkhayal bahwa yang diatas sana adalah fahmi yang menunggunya. tiba-tiba bisikan lembut terdengar sangat merdu ditelinganya “selamat malam nyonyaku” suara & parfumnya sudah tidak asing, sebelum menoleh zahwa sudah bisa memastikan siapa yang kini berada di belakangnya.
“fahmi” zahwa menoleh & tercengang melihat penampakan fahmi di depannya, dengan kemeja merah hati, rompi & celana warna silver, dasi warna krem senada dengan gaun zahwa membuat perpaduan sempurna yang sukses menambah kadar kegantengannya.
Begitupun sebaliknya fahmi yang sekalipun tidak mengedipkan matanya, dari atas sampai bawah matanya sibuk memandangi wanitanya. Pemandangan yang Benar-benar memanjakan mata keduanya.
“masyaAllah,,, sempurna” pipi zahwa merona seketika “cantik, bikin aku makin cinta” zahwa merasa tersanjung namun juga menampakkan wajah kesalnya
“jadi kamu cinta karna kecantikan” tangan zahwa seketika langsung tersilang di dadanya.
“aku mencintai seluruh jiwa dan ragamu, salah satunya ya kecantikanmu” fahmi sangat suka melihat rona wajah zahwa saat malu-malu.
“gombal” saut zahwa.
Semua yang hadir dalam gedung mewah ini sekarang sedang menyambut kedatangan mempelai wanita, zahwa berdiri menggandeng tangan citra. Tak terasa air mata zahwa maupun citra menetes melihat sahabatnya menjadi ratu hari ini. perasaan bahagia terpampang jelas pada wajah widya yang terus menyunggingkan senyum lebarnya selama perjalanan menuju panggung. Kini kedua mempelai telah berdiri diatas panggung, semua tamu mulai naik keatas panggung untuk memberikan restu & ucapan selamat.
“ehem,,, ehem,,,”
“apaan sih fahmi, mulai deh” selalu ada aura keributan ketika citra & fahmi berdekatan.
“minggir minggir” fahmi menyenggol citra, zahwa sudah terbiasa melihat mereka seperti ini & penyebabnya pasti karna dia. Dari mereka sama-sama ingin bersama zahwa, tapi dasar fahmi yang egois jadi citra selalu kalah.
“ih,,, cowok itu sebelah sana, jangan deket-deket cewek” jawab citra ketus.
“aku mau ke atas panggung sama zahwa, mending kamu sama tunangan kamu aja deh. Kasian tuh dia sendirian” terang fahmi. Ya… citra sudah bertunangan dengan Fahri, mereka terlibat cinlok di rumah sakit. Saat mendengar pernyataan fahmi, zahwa langsung menoleh ke arah Fahri. Fahri sedang fokus memandang ke arah mempelai, membuat zahwa merasa bersalah.
“maaf ya cit, sudah buat kamu ninggalin Dr. Fahri. Kamu samperin gih” saran zahwa dan langsung dilaksanakan oleh citra.
“kamu itu sengaja aku pesenin gaun yang indah untuk nemenin aku, bukan untuk nemenin si cewek galak itu”
“hhhh… namanya Citra, bukan cewek galak” jelas zahwa.
“terus aja belain dia” fahmi mulai merajuk. biasanya zahwa akan merayu fahmi kalau sedang merajuk. tapi ini dia benar-benar sudah capek menghadapi fahmi.
“ok, kalau gitu aku naik keatas sendiri aja. Terserah kalau kamu mau tetap disini dengan amarah kamu, aku gak peduli” zahwa terus melangkah mengekor dibelakang citra & tunangannya yang akan naik ke atas panggung. Tapi fahmi tidak mau kalah, dia langsung menyusul zahwa dan menggandengnya membuat zahwa tambah emosi. Saat zahwa mulai meronta-ronta fahmi semakin mengeratkan pegangannya.
“selamat ya bro, akhirnya masa lajangmu berakhir disini” fahmi memeluk erat azriel
“makanya cepet halalin bro sebelum nanti ditinggalin” ledek azriel
“gak tau nih” fahmi melirik kesal ke arah zahwa yang sedang memeluk tubuh istri azriel “dia belum siap untuk aku halalin, sampai keduluan kalian yang belum lama kenal” fahmi menarik nafas & membuangnya sangat kasar merasa dirinya tak seberuntung azriel. Fahmi menggeser tubuhnya karna di belakang banyak yang mengantri. Zahwa pun memberi ucapan selamat pada azriel lalu berjalan mengekor dibelakang fahmi.
“mau makan apa? Aku ambilin ya” tanya fahmi, Zahwa masih tidak merespon. “kamu masih marah ya sama aku? Iya dech aku gak bakalan manggil dia cewek galak lagi, maafin aku yah. Ayo dong ini kan saatnya untuk bersenang-senang dalam pernikahan sahabat kita bukan malah berantem kayak gini” fahmi gak kuat kalau harus di diemin gini oleh zahwa. Fahmi lebih memilih wanitanya ngomel-ngomel dari pada bersikap dingin seperti ini.
“habisnya kalian kalau ketemu kayak tom n jerry tau nggak?”zahwa kesal
“iya deh janji gak lagi” fahmi memposisikan tangannya sseperti orang meminta ampun “sekarang kamu mau makan apa?”
“aku ambil sendiri saja” zahwa langsung bergegas ke arah prasmanan. Fahmi masih berdiri Kesal karna tawarannya diabaikan oleh zahwa membuat Hilang sudah selera makannya. Tiba-tiba zahwa memanggilnya yang duduk di sebuah meja yang tersedia untuk para tamu undangan. Fahmi kira zahwa masih marah, tapi ternyata salah. Buktinya di meja makan tersedia makanan kesukaan fahmi, ah zahwa memang wanita yang tepat sebagai pilihan hatinya.
“ayo makan” ajak zahwa. Fahmi sudah mendaratkan pantatnya di kursi, tidak menyangka juga kalau sate di hadapannya sudah terpisah dari tusuknya. Baksonya yang kecil juga sudah terbelah dua, jadi fahmi tinggal santap saja.
“terima kasih ya zah”
“hm” zahwa mengunyah nasi goreng dalam mulutnya.
Keduanya mulai menyantap makanan yang sudah di sediakan zahwa di atas meja, fahmi menghabiskan dengan lahap.
“zahwa, mau pulang sekarang atau gimana? Soalnya Mama sama kak zahira sudah duluan ke mobil” fahmi langsung menghentikan aksi makannya saat mendengar suara itu
“zahwa pulang sama fahmi saja ya om, soalnya masih mau kumpul-kumpul dulu dengan teman-teman om” jawab fahmi spontan, zahwa hanya melirik fahmi dengan tatapan tajamnya.
“ok, tapi jangan malam-malam. Nanti portal perumahan keburu di tutup lho” jawab papa zahwa. Papa zahwa langsung pamit dan keduanya mencium punggung tangannya. Lalu papa zahwa pun pergi dari hadapan mereka.
“emang ada acara kumpul-kumpul ya? Aku kon gak tau sih, Yah sayang… citra sudah pulang duluan tu, soalnya dia dapat shift malam hari ini” zahwa terlihat kecewa
“kumpul-kumpulnya Cuma kita berdua sayang”
“ish… jadi kamu bohongin papaku ya?” mata zahwa melotot seakan-akan ingin loncat ke arah fahmi. Fahmi hanya tersenyum dan terus melanjutkan aksi makannya.
Zahwa menyantap sup buah di mangkuk kecil yang di pegang oleh tangannya, zahwa benar-benar menikmati sehingga tidak sadar kalau blepotan di area bibirnya. Fahmi tidak menunggu lama, dengan sigap fahmi langsung mengusap dengan ibu jarinya dengan begitu lembut. Zahwa terkejut sekaligus bahagia mendapat perlakuan selembut itu dari fahmi. Zahwa tidak henti-hentinya berucap istigfar, zahwa tahu itu perbuatan dosa namun zahwa tidak bisa berbohong bahwa hatinya terasa hangat.
Saat jam sudah menunjuk arah angka 9, zahwa & fahmi pamit kepada kedua mempelai sekaligus pamit pada keluarga widya dan azriel.