Semua kebutuhan zahwa telah masuk dalam koper, hanya yang penting-penting saja sih. Mungkin kalau ada yg ketinggalan bisa di jadikannya alasan untuk bisa mengunjungi kembali rumah ini. Semua orang mengantar mereka sampai halaman rumah, karna izzat bersih keras untuk tidak ada yg mengantarkan mereka. Seperti biasa didalam mobil tidak ada yg bersuara, membungkam layaknya dilakban hitam mulut mereka. Sesampainya di parkiran apartemen izzat membawa 2 koper istrinya. Zahwa hanya bisa mengekor dari belakang. Izzat mencoba membuka pintu unitnya lalu masuk dan menaruh koper zahwa di salah satu kamar tanpa berkata apapun pada zahwa. Zahwa bingung, ingin mengajak bicara suaminya, tapi mau dimulai dari mana. Jadi terpaksa zahwa memilih untuk diam. Zahwa menata baju di lemari yg sudah tersedia di k