“Mas!” seru Kala melambaikan tangan begitu Angga keluar dari pintu stasiun. Angga memang mengirimkan pesan balasan pada Kala saat di kereta. Memberitahu pemuda itu kalau dirinya sedang dalam perjalanan menuju ke Bandung. Tapi Angga tak menduga kalau Kala justru menunggu kedatangannya di stasiun. “Lancar?” “Alhamdulillah,” jawab Angga begitu mereka bersalaman. Pemuda itu lantas mengajak Angga naik ke mobilnya. Waktu sudah menjelang subuh begitu mereka tiba di komplek perumah itu. Angga pun meminta Kala untuk menurunkannya di masjid. Walhasil Kala pun ikut sholat subuh di masjid komplek sebelum sampai di rumah bersama Damar juga subuhan di masjid. “Tumben subuhan di masjid, Mas?” “Jangan gitu kenapa, Bunda? Kayak aku nih nggak pernah nginjek masjid aja,” sungut pemuda itu sambil men