“Aku temenin Kak Andari, ya?” Galuh merajuk, mencoba membujuk agar Andari menginjinkan dirinya menemani satu hari lagi. “Kamu kan harus kuliah.” Andari membantu Galuh membereskan barang-barangnya. Gadis muda itu enggan pulang dan ikut dengan ayahnya. Karena itu Andari membantunya mengemasi barang-barang. “Kuliah kan bukan kayak sekolah, Kak,” kilahnya. Andari menghentikan gerakan tangannya yang sedang memasukkan barang-barang Galuh ke dalam tas gadis itu dan meraih kedua bahunya. “Biarpun kuliah itu nggak kayak sekolah, tapi tetap saja sayang kalau kamu bolos. Katanya mau kayak Kak Andari lanjut kuliah ke luar negeri?” “Tapi–“ “Kak Andari janji. Sebelum pulang ke Bandung nanti, Kak Andari akan ke Yogya lagi. Pamit sama kamu juga Mbah. Tapi sekarang kamu pulang dulu sama Ayah kamu, y