Ciuman terlepas dengan Mark yang langsung memegangi bibirnya yang berdarah. Marsha memukul dadaa Mark, "Kau gila, hah! Hampir saja aku mati kehabisan napas." "Kau juga, kenapa harus menggigit bibirku sampai berdarah begini." Marsha jadi merasa bersalah. Bibir Mark terluka, dan itu karenanya. Mencari letak kotak tisu dan mengambilnya beberapa lembar. Marsha tempelkan pada bibir Mark untuk membersihkan sisa darah karena ulahnya. Hening untuk sesaat. Keduanya saling diam. Mark begitu menikmati kedekatan mereka. Meraih tangan Marsha yang ada di permukaan bibirnya dan mengecupnya penuh sayang. Marsha tak mengelak, merasakam debar di jantungnya karena bibir Mark yang menyentuh kulit tangannya. Desiran halus dirasa oleh wanita itu. Menikmati momen ini tanpa sepatah kata pun. "Menikahlah den