Mark keluar dari apartemen karena dia tidak ingin terus berada dekat dengan Marsha. Bisa bahaya bagi kinerja otak dan jantungnya karena hanya Marsha dan Marsha yang memenuhi kepalanya. Bagaimana mungkin dia bisa jadi seperti ini. Ditambah dengan penolakan Marsha sangat melukai harga dirinya. Namun, Mark juga tak akan mau menjadi pria brengsekk di hadapan Marsha. Tidak untuk saat ini sebelum dia berhasil menikahi Marsha. "Lihat saja. Begitu kita menikah, tak lagi ada alasan kau menolakku, Marsha!" geram Mark memukul stir kemudinya. Menjalankan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata membelah macetnya jalanan di malam ini. Hotel adalah tujuannya. Di sana biasanya ia bisa menenangkan diri atau pun jika dia ingin bersenang-senang menghabiskan malam bersama wanita yang selama ini selalu memua