12. Cincin Bermata Biru

1407 Words

Pagi ini aku dikejutkan oleh kedatangan Regi. Dia sudah berdiri di depan kamar hotel tempat aku menginap beberapa hari ini. Menyambut dengan senyum merekah dan sebuah kecupan di pipiku. Aku sama sekali nggak pernah suka kejutan. Apalagi melihat kekacauan di tubuhku pagi ini. Belum mandi, dandan dan masih memakai piyama kusut. Regi menatapku sambil menahan tawanya. Bukannya menyambut, aku justru menghentakkan kaki dan menutup kembali pintu kamar hotel. "Sayang, masa pacarnya datang jauh-jauh malah di cuekin gini?" Regi mengetuk pelan pintu kamar hotel. "Bodo!" jawabku kesal. Regi menahan tawa melihat ekspresiku. "Aa tunggu di lobi ya. Kita breakfast bareng. Cepetan mandinya, udah lapar banget ini." Aku nggak menyahut, masih diam di balik pintu kamar hotel. Jantungku nggak berpihak ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD