Sesuai dengan kesepakatan semalam, Jagad sudah mengabarkan jika sudah menunggu di depan pagar rumah. Sengaja nggak aku persilakan masuk, karena memang di rumah sedang nggak ada orang. "Nggak pakek jaket?" tanya Jagad saat aku sudah berada di samping motornya. "Gerah. Ayo jalan." "Ck..., lo tuh, masuk angin nanti. Nih pakek jaket gue aja. Bersih kok, baru ambil dari lemari tadi." Jagad membuka jaket yang dikenakannya. Aku menerima jaket milik Jagad, memang masih harum pewangi pakaian dan mungkin aroma parfum Jagad, beserta helm putih yang pernah aku pakai saat pertama kali jalan dengan Jagad. "Ini helm siapa sih, Gad?" "Punya gue, tapi jarang dipake. Biasanya gue taroh di kantor, buat jaga-jaga ada yang nebeng atau pas gue lagi nggak bawa motor, jadi nebeng temen. Kenapa?" "Nggak a