bahagia duka lara

aku adalah Triska, Triska Hanggini, semua orang akrab menyapaku riska, aku bekerja di perusahan kluarga terbesar dikotaku PT. ASTON PRADIPTA sudah sekitar 5 tahun sejak aku lulus dari bangku SMA aku bekerja di tempat ini sebagai asisten sekertaris direktur utama PT. ASTON selagi aku kerja setiap sabtu minggu aku m3nyambi kuliah di UT dan tahun ini tahun ke 6 aku bekerja di PT Aston Pradipta sekaligus tahun ini adalah tahun kelukusanku sebagai seorang sarjana, aku beruntung bisa bekerja sambil bersekolah karna memang kluargaku bukan kluarga orang yang sangat kaya raya atau bahkan bergelimang harta, aku lahir dari pasangan sederhana dan aku anak tunggal dari pasangan ibu Dariyah dan bapak Kusnadi, dan perkerjaan mereka setiap harinya ibuku berjualan sayur di pasar dan ayahku menarik ojek di terminal, bisa lulus SMA sajah kedua orang tuaku sudah bangga kepadaku, aku memang terlahir dri kluarga sederhana tpi kasih sayang dari kedua orang tuaku utuh tak terbagi mereka sangat menyayangiku dan selalu membanggakanku, mereka pula yg selalu mengajarkan apa arti kehidupan ketika aku lukus dan diterima di s3buah perusahaan besar kedua orang tuaku tak henti hentinya mengucapkan rasa syujur kepada Tuhan yang telah memberikan anugrah terindah ini, dan kali ini di malm ini kita sedang makan malam bersama, dan aku memberikan undangan wisuda sarjanaku kepada mereka dan sangat terlihat disana ada raut raut wajah yang sangat bahagia "nak akhirnya kamu lulus" ucap ibuku, "Bapak sangat bangga sekali denganmu selamt ya nak", "ini semua berkat do'a ibu dan bapak aku tidak akan menjadi appun tanpa do'a kalian terimkasih selalu mensupport segala hal untukku pak, bu" dan akhirnya kita berpwlukn di meja makan ku, karna undangan wisuda masih 1bulan lagi aku tetap bekerja seperti biasa di kantor, dan ternyata seluruh tim dan kerabat dekatku mendengar berita kelulusan itu ucapan selamat pun berdatangan sebelum jam kantor dimulai, aku merasa sangat senang karna semua orang sangat baik kepadaku disini hingga aku bisa sampai selesai mengerjakan studyku, sekertaris utama yaitu kak Asti sangat senang mendengar kelulusnku karna dialah orang yang selalu mendengar dan membantu study studyku karna dia adalah sarjana ekonomi double degree lulusan dari universitas of Singapore dan universitas swasta di jogja, "selamat kunyuku akhirnya lukus juga seneng bgt deh aku dengernya" ya begitulah kk asti mengundangku karna aku sangat muda jdi ya sudah lah trima saja diundng appun oleh yang lebih tua, "terimakasih kakak kunyuk" aku meledek, dan kita pun berpelukan seperti teletubis, jam jam kerja pun segera dimulai setelah semua ucapan ucapan berlalu kini kembali lagi dengan tugas tugasku seperti biasa membuat proposal membetulkan laporan2 yang sedikit gesrek dan beberapa kontrak yang oerlu diketik ulang, yah tugasku dengan kak asti sama hanya bedanya kak asti slalu ikut kemanapun pertemuan pertemuan dirut (direktur utama) sedngkan aku hanya stay di kantor dan menulis ulang laporan hasil meeting untuk dibuat suatu kontrak atau proposal tembusan, siang ini ada meeting di kantor kita dan kak asti sudah memberitahukanku akan jadwal ini sebelumnya karna kak asti dan dirut ada pengecekan di lapangan aku dan anak sulung dirut yang ditugaskan memimoin jalannya meeting yang akan kita lalui, untuk pertama klinya aku bertemu dengan para investor investor besar yang kmaren kmaren hanya bisa aku mengejanya di laporan laporan yang kutulis kini aku bertemu langsung dengan mereka ada rasa canggung dan bangga bercampur menjadi satu, ketika kak asti memanggilku untuk bertemu dengan anak sulung dari dirut aku langsung mengekor dibelakangnya, dan kak asti memperkenalkanku pada anak sulung dirut yaitu Tuan Sendy Pradipta yang tubuhnya tinggi dan sedikit berisi otot kekarnya membuatnya terlihat tegap dan berwibawa aku terkeaima melihatnya walaupun ini bukan pertama kalinya, karna aku biasa melihat Tuan Sendy di koridor karna ruanganku berdinding kaca dan di dekat lorong menuju ruangan dirut, tapi sedekat ini, baru pertama kali aku duduk berdampingan dengannya, ketika,kak asti mempersilahkan ku masuk dan duduk disampingnya dan rasanya sangat menggetarkan jiwa, 'orang yang sangat akrab kepada seluruh karyawan disini, wah aku sedang tidak bermimpi aku bneran duduk sedekat ini dengannya' kataku dalam hati dan ketika itu Tuan Sendy pun tersenyum dan berkata "hallo Triska" sambil melirik asti untuk sedikit bertanya "benar kan nmanya Triska", dan kak asti pun menjawab "iya mas sendy namanya triska tapi saya biasa memanggilnya kunyuk" ledek kak asti agar suasana tak terlihat sangat kaku karna memang aku dri tdi mematung dihadapan kak sendy dan pak astana, pak astana berkata "tegang sekali si kunyuk ini asti, apakah dia tidak pernah bertemu dengan orang sebelumnya" selidik pas astana yang dia adalah dirut di pt aston milik bapaknya yaitu bapak aston pradipta dan Tuan Sendy adalah CEO yah klo di perusahaan lain CEO dan dirut adalh jabatan yang sama namun di PT aston ini mereka diemban oleh 2 orang berbeda, dan seketika semua orang terkekeh mendengar pertanyaan dari pak astana, kemudian kita berbincang2 tentang apa yang akan dikerjakana lalu jam menunjukan pukul 10.00 dan wktunya pak astana dan kaka asti pamit "oke sendy jagain si kunyuk ini ya" ucap pak astana seraya meninggalkan ruangan, tuan sensy pun mengangguk sambil mengangkat tangan dn berkata "aman pah", tanpa sadar aku oun menggerutu "kenapa semua orang jdi panggil aku kunyuk" dan ternyata suara itu di dengar oleh Tuan sendy "hahaha kenapa gak suka ya dipanggil kunyuk" dan aku tersadar lalu berkata "eh enggak tuan enggak sudh biasa kak asti panggil saya begitu tuan", "eh jangan panggil tuan dong kaya majikan ajah orang orang disini biasa panggil saya mas jdi kamu panggim saja saya mas, mas sendy" dan aku oun mengangguk menndakan mengerti.