Ujian Hidup

2553 Words

Agha mengusap wajahnya. Tak bisa berpikir hal lain ketika tahu kalau Shiren mencoba bunuh diri. Ia tak mengerti apa yang terjadi sebetulnya. Tapi sepertinya, gadis itu sangat tertekan. Ini jelas membuatnya semakin merasa bersalah dan juga berat hati untuk lepas tangan akan masalah ini. Tapi Agha juga belum tahu akan melakukan apa. Yang ada di dalam kepalanya hanyalah agar Shiren dapat segera membaik. Shiren tentu saja bahagia karena kedatangan Agha malam ini. Gadis itu agak semangat melihatnya. Agha juga tampak menemaninya. Lelaki itu baru pulang sekitar jam sepuluh malam. Pulang ke Depok. Lalu pagi-pagi sekali kembali ke rumah sakit. Ikut membawa Shiren pulang ke kosan. Bahkan Agha yang membayar biaya rumah sakitnya karena Shiren tak mau ada yang menelepon keluarganya. Orangtuanya mungk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD