Baru saja Minah pulang sekolah dan sampai di rumah. Namun bukannya mengganti pakaian gadis itu malah sibuk membongkar isi tasnya yang terlihat penuh. Ia mengeluarkan paper bag yang tersimpan sejak jam pelajaran olahraga berakhir. Rasanya tak sabar ingin membukanya setelah ia menahan diri selama beberapa jam. Gadis itu duduk bersila di lantai masih dengan mengenakan seragam putih abu-abu lengkap. Hanya sepatu saja yang sudah tertanggal dari kedua kakinya. Ia memangku paper bag itu seolah barang itu adalah benda paling berharga yang ia miliki. Namun tentu saja barang pemberian Andra adalah benda terbaik untuknya apalagi Minah belum pernah mendapatkan hadiah dari orang lain. "Apa ya, yang Kak Andra berikan? Aku jadi tak sabar." Minah mengambil gunting dan mencoba membuka kotak hadiah yang