Fenny mengerjapkan matanya pelan, berusaha menyesuaikan dengan cahaya terang yang ada di sekitarnya. Ia menyadari bahwa ia ada di sebuah tempat yang asing. Bukan warna putih dan bau obat sebagai ciri khas rumah sakit, tapi sebuah kamar dengan fasilitas yang bisa ia bilang … mewah.
Ia mengedarkan pandangan ke arah kanan tepat pada jendela yang terbuka, matahari sudah naik dan sinarnya masuk melalui jendela yang terbuka lebar itu. Angin sepoi yang juga meniup tirainya membawa aroma bunga yang sepertinya memang terletak tepat di luar jendela. Ini jelas bukan rumah yang ditinggali lama oleh seseorang, ia tak melihat satupun foto yang dipajang disini. Tapi ada sebuah jaket di kursi tak jauh dari kasur tempatnya terduduk sekarang.
Fenny mengamati lekat jaket berwarna hitam yang tersampir salah
