Pertanyaan Heartsa itu seperti pukulan telak yang membuat Gava terdiam. “Hal biasa?” katanya, nadanya berat, seolah menyelami setiap kata yang baru saja istrinya ucapkan. Rasa bersalah tampak jelas di wajahnya, menyadari dampak dari masa lalunya terhadap hubungan mereka ternyata seperti ini. Gava lama sekali menjawab. "Kamu bingung jawab apa? Yaudah mas udah lewat." “Aku... aku nggak bingung, sayang. Aku Cuma nyari kata-kata yang tepat buat ngejelasin semuanya.” Gava merasakan ada sesuatu yang lebih dalam di balik kata-kata Heartsa. Mungkin ini tentang Medina. Apakah mungkin dia dan Medina pernah berciuman? Seingatnya, hanya sebatas cium pipi kanan-kiri saat bertemu, atau sekadar kedekatan tanpa makna. Atau mungkin, ya, memang Medina sering bergelayut manja, suka nempel-nempel dengann
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books