42 Merasa Malu

1408 Words

Gava berjalan cepat menuju ruang di mana Heartsa berada, sambil berpikir bagaimana menghadapi situasi ini dengan tenang. Saat sampai, dia mendapati istrinya sedang berdiri di dekat tamu-tamu yang sudah menunggu, dengan wajah menahan sakit sambil tersenyum profesional. “Mas,” bisik Heartsa dengan suara lemah begitu Gava mendekat. “Aku mau ka toilet dulu.” Gava memeluk pundak istrinya, mencoba memberi dukungan. “Sayang kenapa. Kalau kamu perlu istirahat, biar aku yang urus tamu-tamu ini sebentar.” “Perut aku sakit, mau ke toilet sebentar aja.” “Ya, pergilah.” Gava bersikap tenang seolah tidak melihat rekan-rekan bisnis Heartsa yang padahal sekarang melihat padanya. Ekspresi Jessy berubah seketika ketika melihat Gava di sana. Matanya melebar, menunjukkan keterkejutan yang tak bisa i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD