Bos gawat bos, Alex tertangkap polisi semua s*** di sita smua sama polisi, aku berhasil lolos dari kejaran polisi. ucap Farhan yang ngos ngos an habis lari-lari. Bodoh kalian semua,, jawab si badar naskoba sambil melempar asbak rokok yang di dekatnya. Aku sudah kehabisan uang ngak ada lagi modal. kamu cari itu modal tuk bisnis kita ini, cepattttt bentak si bos kepada Farhan, Farhan kemudian berlari keluar, tunggu dulu jangan pergi dulu, kalau sampai ngak kamu dapat, anak buah ku akan membunuhmu, mengerti kamu farhann, bentak ny lagi dengan suara lebih keras.
Farhan berjalan-jalan kaki sambil berfikir keras,, oh iya kan masih ada rumah, iyaa aku harus menjual rumah itu. langsung Farhan menyetop angkutan umum yang tujuannya ke kampung Sidodadi. setelah sampai tujuan pertamany adalah lemari uminy,, pasti Abi menyimpan ny disini. di obrak Abrik ny pakaian umi dan Abiny. Dimana yaa di taruk Abi ? mungkin dalam laci, dibukany laci dan ditemukan ny sertifikat rumah itu.
Farhann apa yang mau kamu lakukan dengan sertifikat itu? bentak Abi yang tiba-tiba datang, mungkin baru pulang habis dari berdakwah. Ini mau ku jual bi, aku butuh uang, jangan Farhan rumah ini satu satuny peninggalan kakekmu, cuma ini yang kita punya, udah ku bilang aku butuh uang, langsung Farhan keluar, di dolakny abiny sampai terjatuh,karna abiny menghalangi jalan ny. Farhan tunggu, panggil Abi sambil memegang dadanya yang terasa sakit, kemudian pingsan.
Abiii teriak umi yang melihat suaminya tergeletak di lantai, umi memanggil warga setempat meminta tolong, tetangga pada berdatangan, " innalilahi wainnailaihi rojiun" ucap salah satu warga yg memeriksa pernapasan dan denyut nadi Abi.
Abiii bangun Abii jangan tinggalkan umi sendirian, umi mohon Abi. Isak umi air mata terus mengalir tak terhenti, teringat akan masa-masa indah bersama Abi dan pesan Abi untuk menjaga anak-anaknya. Tolong telpon kan pesantren tempat Fahri dan Farhan berada,, suruh mereka cepat pulang,, ucap umi dengan Isak tangisny.
Umi tadi aku melihat anak umi keluar dari rumah ini, dengan keburu-buru sambil membawa map coklat, entah itu Fahri atau Farhan saya tidak tahu karena mereka mirip sekali. umi langsung melihat lemariny yang berantakan, lihatny sertifikat rumah sudah tidak ada lagi.