Surga Yang menangis
Mentari pagi selalu membangunkan aku dari pahitnya kehidupan, kegagalan demi kegagalan yang selalu membuat aku ingin menyerah, semua berawal saat aku lulus kuliah dan aku memutuskan untuk mencari kerja. Ya allah hari demi hari aku jalani untuk mencari jalan reskinya tapi tetap saja sulit untuk aku raih. Aisya sapaan akrabnya mereka biasa memanggil aku Aisya. lelah rasanya bila terus seperti ini. tak jua aku temukan titik terang untuk masa depan hidupku. pagi itu aku mulai mencari pekerjaan aku ambil sepeda motor, dan aku pun langsung bergegas mengantar lamaran ksna ksni, Bismillah semoga d jalan nya itu yg selalu aku niatkan d.hati. blum lagi ucapan tetangga yang selalu membuat aku jatuh. " ih si Aisya capek aja kamu cri kerjaan Unjung nya kamu akan tetap jadi ibu rumah tangga itu yg selalu mereka katakan tapi aku tidak menyerah aku tak pernah peduli apa yg mereka katakan karena niat aku untuk membahagiakan kedua orang tua aku. 6 bulan berlalu aku masih jadi pengaguran dalam hati selalu ingin menangis, sempat terfikir kenapa hidup q seperti ini sulitnya mencari pekerjaan akhirnya aku bertemu dengan sosok laki-laki dsni aku mulai berubah, dia merubah segalanya. aku yg biasa nya anak rumahan selalu berhijab keluar rumah, kini menjadi anak yg liar dan melepas hijab ku. ya aku sadar saat itu aku berada dalam kondisi yg tidak stabil keimanan ku mulai memudar. Aku pun sudah melupakan mencari kerja. setiap hari aku pun keluar rumah hanya untuk bertemu dia.aku mulai jauh dengan keluarga ku karna setiap hari q keluar rumah, bahkan untuk ngbrol dengan mereka pun sudah jarang